Ibnu al-Haytam, juga dikenal sebagai Alhazen, adalah seorang ilmuwan Muslim yang hidup pada masa Keemasan Islam. Lahir di Basra pada tahun 965 M dan meninggal di Kairo pada tahun 1040 M, Ibnu al-Haytam dikenal luas sebagai pelopor dalam bidang optik, matematika, dan astronomi. Karya-karyanya tidak hanya memberi kontribusi signifikan pada ilmu pengetahuan pada zamannya, tetapi juga memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan sains modern.
Pemikiran Inovatif Ibnu al-Haytam
1. Teori Cahaya dan Penglihatan
  Ibnu al-Haytam adalah yang pertama kali mengajukan teori bahwa penglihatan terjadi ketika cahaya memantul dari objek ke mata, bukan dari mata ke objek seperti yang diyakini oleh para ilmuwan sebelumnya. Dalam karyanya yang terkenal, yaitu Kitab Al-Manazir (Buku Optik), ia menjelaskan bahwa cahaya bergerak dalam garis lurus dan mempelajari fenomena seperti refleksi dan refraksi.
Refleksi adalah fenomena di mana cahaya yang mengenai permukaan suatu objek yang dipantulkan kembali ke arah asalnya. Contoh yang paling sederhana dari refleksi adalah bayangan kita di cermin. Sedangkan Refraksi adalah fenomena di mana cahaya berubah arah saat melewati batas antara dua media dengan kerapatan optik yang berbeda, Â contoh Pensil dalam Gelas Air: Jika Anda meletakkan pensil dalam gelas berisi air, pensil akan terlihat bengkok pada permukaan air karena cahaya dari pensil dibelokkan ketika melewati air dan udara contoh lainnya seperti, Pelangi yang Terbentuk karena pembiasan dan pemantulan cahaya matahari di dalam tetesan air.
2. Kamera Obscura
  Ibnu al-Haytam adalah orang pertama yang secara mendetail menggambarkan prinsip kerja kamera obscura, sebuah perangkat yang merupakan pendahulu dari kamera modern. Kamera obscura adalah alat yang dapat memproyeksikan gambar dari luar ke dalam sebuah ruang gelap melalui lubang kecil. Prinsip ini membuktikan bahwa cahaya bergerak dalam garis lurus dan memungkinkan pemahaman yang lebih baik tentang cara kerja mata manusia.
3. Metode Ilmiah
  Salah satu kontribusi terbesar Ibnu al-Haytam adalah penerapannya terhadap metode ilmiah. Ia menekankan pentingnya eksperimen yang terkontrol dan observasi yang hati-hati dalam proses penyelidikan ilmiah. Dalam bukunya, ia menjelaskan langkah-langkah yang harus diambil dalam penelitian ilmiah, termasuk perumusan hipotesis, eksperimen, dan analisis data. Metode ini menjadi dasar bagi perkembangan sains modern.
4. Optik Geometri