Mohon tunggu...
Andreas
Andreas Mohon Tunggu... -

fresh

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tidak Mau Ada Media, Benedict Anderson Nge-Teh Di Bantul

17 Januari 2015   04:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:58 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14214195981427303206

Jogjakarta, Jogonalan, 16/1/2015

TIDAK MAU ADA MEDIA, BENEDICT ANDERSON NGE-TEH DI BANTUL

Pagi ini cuaca jogja cukup cerah, kecerahan semakin berlanjut di Joglo Bebana, Madukisma, Jogonalan, Bantul ketika sebuah mobil datang dan turunlah beberapa orang didalam mobil tersebut, salah satu pria yang menarik perhatian adalah orang berkebangsaan asing dengan celana pendek merah dan kaos tanpa lengan, sambutan langsung cair tak kala beberapa rekan-rekan yang sudah terlebih dahulu menunggutamu tersebut seperti tuan rumah Pak Suharjendro, Romo Baskara T. Wardaya, Pak Yerry Wiryawan, Pak Paulus Ari Subagya.

Pria bercelana pendek tersebut bernama Benedict Richard O'Gorman Anderson namun populer dengan nama Benedict Anderson, Seorang Indonesianis yang sangat populer dengan buku-buku dasyatnya, salah satunya adalah Imagined Communities,buku yang ditulis dengan pendekatan materialis historis, beliau juga diakui secara luas sebagai pakar sejarah dan politik Indonesiapada abad ke-20.Diusia yang 79 tahun ini beliau masih aktif menulis dan bertraveling.

Jam menunjukkan 9.20 WIB acara langsung dimulai, tidak ada hal yang resmi dalam pertemuan pagi itu, sebagian hanya bincang-bincang santai, dari urusan Jogja sampai urusan Indonesia di bincangkan santai pada acara tersebut, saat menarik ketika pak Ben/Benedict(kami biasa panggil dengan nama itu), menyantap hidangan yang disuguhkan Keluarga pak Suharjendro, seperti jajanan pasar, ada ketan, tempe,tahu, salak,pisang ,lemper dan tidak ketinggalan ya minum teh dan kopi olahan mas Jupri. Pak Ben sangat humoris dalam obrolan santai tersebut sering ia selipkan canda tawa yang bikin kami terpingkal-pingkal.

Lawatannya ke sejumlah daerah di Jawa kali ini seakan berbeda, menurut sumber yang saya dapatkan beliau tidak ingin ada rame-rame atas kedatangan beliau di Indonesia, denger-denger juga Kedatangan beliau ke Indonesia sudah bocor ke Media, namun sekali lagi ditekankan bahwa beliau pingin yang biasa-biasa saja, maka dari itu beliau menghindari media.

Dijogja, Beliau sengaja tidak mau acara tersebut dilakukan secara resmi, anggaplah sebagai acara santaingopi bareng saja, kata mas Agung Budiayawan penggagas dan putra dari pak Suharjendro ketika di konfirmasi tentang acara tersebut.acara tersebut juga melibatkan beberapa kawan sperti mas Patrick, Mas Jupri (film maker), Mas Genthong, Mbak Dita, Kawan kawan alumni Sejarah Universitas Sanata Dharma dan tim Pussaka Institute.

Pertemuan singkat tersebut berakhir pukul 12 an dari obrolan santai tersebut rencananya Pak Ben/ benedict(kami biasa panggil dengan nama itu) langsung menuju ke sebuah tempat di Ganjuran, Bantul dan sore nya melanjutkan ke daerah Cilacap, alasan ke Cilacap, menurut Pak Ben daerah Cilacap belum pernah dia datangi selama beliau di Jawa.

Suatu pengalaman yang cukup menarik bagi saya dan rekan-rekan bertemu sosokyang diidolakan dalam tulisan-tulisannya, semoga bisa bertemu lagi dikesempatan lainnya ya pak ben. Salam dari Jogja.

doc.pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun