Generasi Z merupakan generasi yang telah melebur dengan teknologi. Mereka lahir dalam komdisi dimana teknologi telah merambat dalam segala lini kehidupan. Dilihat dari berbagai sisi, terdapat dampak positif maupun negatif dari fenomena tersebut. Informasi yang mereka dapatkan sangat cepat dan masif. Mereka tidak hanya dididik oleh lingkungan sekitar, tetapi juga oleh dunia digital yang berisi berbagai macam budaya dari berbagai tempat. Oleh sebab itu, lingkungan sekitar terutama keluarga perlu memberi perhatian khusus terutama dalam bidang Agama.
Generasi yang tidak memiliki batas budaya melalui dunia digital, mereka tidak akan memiliki nilai-nilai atau prinsip yang biasanya ditanam oleh lingkungan sekitar jika tidak diberikan oleh keluarga sebagai filter terhadap budaya luar. Ada banyak hal-hal negatif selain hal positif yang ada dalam dunia digital. Untuk membentengi generasi ini terhadap dampak negatif dari keterbukaan informasi ini salah satunya adalah dengan Agama.
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi memberikan perhatian khusus terhadap fenomena ini. Melalui Paradigma Transintegrasi Ilmu, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, ingin menanamkan ilmu Agama kepada mahasiswa-mahasiswa Umum, sehingga alumni UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi tidak hanya memahami ilmu-ilmu umum tetapi juga memiliki dasar Ilmu Agama yang kuat, begitu juga sebaliknya tidah hanya memahami ilmu Agama namun juga memiliki pengetahuan kemampuan mengenai kemajuan teknologi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H