Mohon tunggu...
andreas triwidiyanto
andreas triwidiyanto Mohon Tunggu... -

Technician, Programer, Designer, Teacher, Instructure

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Merangkum Bukan Semata-mata Karena Guru Malas

30 November 2010   10:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:10 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dalam kegiatan belajar mengajar ada beberapa faktor yang sangat mendukung demi terciptanya keberhasilan materi yang mampu diserap oleh siswa. Dengan pengajaran yang menyenangkan bisa membantu siswa dalam mentransfer sebuah materi misalnnya sembari bercerita tentang istilah-istilah di luar materi. Ada pula seorang guru yang mengajar dengan cara di alam maksudnya tidak melulu di kelas melainkan di luar ruangan kelas. Ini sangat positif bagi siswa karena bisa mengurangi rasa jenuh karena mungkin mata pelajaran tersebut terjadwal di jam ke-7 atau jam ke-8.

Melihat dari uniknya setiap siswa maka setiap guru pengajar harus bisa melihat dan menilai setiap anak didiknya. Hal ini sangat membantu bagi guru ketika guru akan melakukan kegiatan belajar mengajar. Setiap siswa memiliki cara belajar yang berbeda sehingga mungkin akan terjadi hal yang sifatnya ada perbedaan yang mencolok terhadap prestasi yang akan dicapai setiap siswa. Karena itu guru harus memiliki pikiran yang positif juga memaklumi dan mengerti akan cara belajar masing-masing siswa yang berbeda.

Catatan yang kurang lengkap bisa juga sebagai kendala umum yang dimiliki siswa sehingga membuat siswa memiliki prestasi yang kurang baik. Guru harus bisa memberikan ke siswa materi yang akan diajarkan dengan melihat perbedaan kemampuan dan cara belajar siswa. Secara umum minimal siswa bisa menangkap dan mencatat materi yang disampaikan oleh guru.

Dalam kenyataannya ada siswa yang cerdas (dapat menangkap dan mengingat materi tanpa harus meuliskan di buku) sehingga siswa tersebut akan merasa malas ketika mendengarkan guru mengulang-ulang terus materi tersebut. Di sisi lain ada siswa yang kurang dapat menerima tanpa harus ada panduan atau tambahan catatan. Kedua masalah ini guru harus bisa memahami dan harus memiliki trik tersendiri untuk memberikan pengajaran supaya antara siswa yang memiliki kemampuan terbatas dan siswa yang memiliki kemampuan tinggi (cerdas) bisa sama-sama menangkap materi yang disajikan.

Merangkum merupakan salah satu cara yang baik untuk menyajikan sebuah materi ke siswa. Pada dasarnya pertama-tama guru harus lebih terperinci (dasar) dan mendalam (arti) dalam penyampaian materi pertama kali. Sehingga antara siswa yang rendah dan tinggi tingkat kemampuannya bisa sama-sama mengerti. Setelah setengah semester umpanya, kemudian siswa diberikan tugas. Tugas yang diberikan bukan sekedar pertanyaan-pertanyaan saja melainkan tugas merangkum seluruh materi dalam kurun waktu tengah semester yang telah diajarkan dan rangkuman akan dikoreksi dan di nilai.

Dengan merangkum materi yang telah diajarkan maka siswa baik yang tingkat kemampuannya tinggi ataupun yang rendah, mau tidak mau bisa me-review kembali dengan cara mereka masing-masing yang hasil akhirnya berupa rangkuman. Dari cara belajar seperti ini ada hal-hal positif yang bisa muncul dari siswa diantaranya: 1. Siswa dapat lebih kritis dan memiliki pertanyaan kepada guru, 2. Siswa dapat 3 kali lebih banyak dalam mengingat materi karena dengan membaca, berfikir dan menuliskannya), 3. Eksplorasi diri pada siswa semakin muncul untuk mengembangkan materi yang ada, 4. Siswa lebih kritis memilah-milah dalam membuat rangkuman.

Dalam hal ini perhatian dari guru juga harus maksimal bukan hanya memberikan tugas merangkum materi saja, tetapi juga membimbing para siswa saat mereka mengerjakan tugas tersebut. Hal inilah yang bisa membantu siswa dalam belajar lebih baik dan lebih mendalam. Belajar tidak melulu untuk mendapatkan materi hanya dari gurunya saja melainkan akan lebih maksimal bila bersumber pada siswa, sehingga kegiatan belajar dan mengajar akan terwujud seimbang.

(c)andre.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun