Mohon tunggu...
Andre Hendra Gunadi
Andre Hendra Gunadi Mohon Tunggu... Penulis - Every man's life is a fairy tale written by God's fingers

Shopping Mall Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Money

Covid-19 Mengubah Konsep Mal?

4 November 2020   20:15 Diperbarui: 4 November 2020   20:39 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat weekend lalu iseng ngemall ke The Breeze BSD, cari parkir di sana yang biasanya gampang ternyata hari itu lumayan susah, setelah muter2 baru dapet di lantai paling atas gedung parkirnya!

Sementara weekend sebelumnya sempat belanja & dine-in di AEON BSD, yang biasanya parkir selalu kebagian di roof-top, kali ini di lantai dasar dekat pintu keluar!

Kejadian yang sama juga terjadi saat cari tempat makan malam di Benton Junction Sabtu malam lalu. Seating area indoor & outdoor beberapa resto & coffee shop full, padahal di Supermal Karawaci sebelumnya relatif lebih lengang dan cari tempat parkir pun cukup mudah.

Apakah akibat pandemi Covid-19 customer lebih nyaman untuk ngemall di open-air malls, konsep mall dengan outdoor space maksimal seperti yang diadopsi The Breeze BSD, Benton Junction, Beach Walk di Bali atau Paris Van Java di Bandung?

Perlu riset lebih jauh sih, terutama dari aspek customer insight.

Konsep open-air mall memang bukan hal baru, tapi saat ini kembali hype akibat pandemi Covid-19. Agustus lalu, Westfield Valley Fair, mall terbesar di Bay Area, San Francisco membuka open-air pop-up market sebagai salah satu strategi mall menghadapi penutupan mall selama pandemi Covid 19 dan traffic pengunjung yang terus anjlok. Dibuka hanya pada hari Jumat-Minggu, pop-up market diisi sekitar 17 retailer dan restoran ini berjalan dengan sukses. Konsep ini kemudian diadopsi di Westfield Mall lainnya di AS.

Open-air mall memiliki banyak kelebihan, selain ruang lebih terbuka dengan udara segar & cahaya alami lebih maksimal, ruang lebih luas, akses lebih banyak, tanpa escalator/lift, akses pintu lebih sedikit, dan listrik lebih hemat karena tidak menggunakan lampu penerangan saat siang & AC di ruang publik. Para ahli kesehatan sendiri menyatakan bahwa di area terbuka, seseorang lebih kecil resiko tertularnya dibanding di area indoor.

Sejumlah pusat belanja yang masih mengadopsi konsep desain big boxes yang lebih tertutup, tidak banyak bukaan untuk sirkulasi udara dan cahaya, sepertinya perlu mempertimbangkan faktor ini supaya tetap jadi pilihan customernya di masa depan, meski pandemi telah berlalu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun