Mohon tunggu...
ANDREAS HENDRA HERWANTO
ANDREAS HENDRA HERWANTO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknologi Sains Data Universitas Airlangga

Beginner Writer

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Revolusi AI: Apakah AI Mampu Membuat AI?

20 April 2023   23:10 Diperbarui: 20 April 2023   23:12 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Akhir-akhir ini, Artificial Intelligence (AI) sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari bidang kesehatan, pendidikan, keuangan, dan transportasi sudah menggunakan AI untuk membantu memudahkan dan meningkatkan efisiensi pekerjaannya.

Kemampuan AI dalam menyelesaikan tugas-tugas tertentu akan semakin luar biasa dan meningkat pesat dari waktu ke waktu. Namun, pertanyaan yang sering muncul , apakah AI mampu membuat AI lain?

Jawabannya, ya. Proses pembuatan AI baru dengan menggunakan AI yang sudah ada dikenal sebagai AutoML (Automated Machine Learning) atau AutoAI. Proses ini memungkinkan AI untuk merancang dan mengembangkan algoritma baru untuk tugas-tugas tertentu tanpa adanya campur tangan manusia.

Proses AutoML dimulai dengan memilih beberapa algoritma dan arsitektur model AI yang sudah ada. Setelah itu, AI akan menggunakan teknik machine learning untuk menghasilkan model baru yang lebih baik dalam menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Dalam proses ini, AI juga dapat memperbaiki dirinya sendiri dan meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan AI baru yang lebih canggih.

Dalam beberapa kasus, AutoML telah berhasil menciptakan model AI yang lebih efisien dan efektif daripada yang diciptakan oleh manusia. Pada tahun 2019, Google melaporkan bahwa mereka telah menciptakan algoritma AI baru yang lebih baik daripada yang dibuat oleh para ahli AI manusia. Meskipun masih memerlukan validasi dari ahli manusia, pencapaian ini menunjukkan potensi besar AutoML dalam pengembangan AI baru yang lebih canggih.

Namun, sementara kemampuan AI dalam membuat AI sendiri menunjukkan kemajuan teknologi yang luar biasa, ada beberapa masalah yang mungkin muncul terkait hal ini. Salah satu masalah utama adalah ketidaktertahuan manusia tentang apa yang sedang dilakukan oleh AI. Karena pengembangan AI yang otomatis, manusia mungkin tidak tahu bagaimana AI membuat keputusan atau bagaimana memperbaiki dirinya sendiri.

Masalah lainnya adalah ketergantungan manusia pada teknologi AI. Jika pengembangan AI dilakukan terus-menerus oleh AI sendiri tanpa kendali manusia, maka manusia mungkin menjadi terlalu bergantung pada teknologi dan kehilangan kontrol atas perkembangan teknologi tersebut.

Oleh karena itu, pengawasan manusia yang ketat diperlukan dalam pengembangan AI. Hal ini termasuk dalam memastikan bahwa algoritma AI yang dibuat tidak memiliki bias dan tidak melakukan tindakan yang merugikan manusia.

Dalam kesimpulannya, AI mampu membuat AI baru dengan proses AutoML. Hal ini menunjukkan kemajuan teknologi yang luar biasa. Namun, kita harus tetap waspada dan memperhatikan masalah-masalah yang mungkin muncul terkait hal ini. Diperlukan pengawasan manusia yang ketat dalam pengembangan AI untuk memastikan teknologi ini digunakan secara aman dan bertanggung jawab untuk memperbaiki kehidupan manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun