Di matamu, ada dunia yang tak terduga
Dalam senyummu terpahat cerita masa lalu,Separuh hatiku hanyalah untukmu, sejuta warna dalam sentuhan
Kuharap kau masih menyimpannya, di sudut hatimu yang paling dalam.
Pernahkah kau merasakan getaran janji di senyap malam,
Bisikan-bisikan cinta dalam angan yang terhampar jauh?
Mungkin, masih ada sisa janji yang kusampaikan
Di tiap hembusan angin yang berbisik di antara bintang-bintang.
Kau kenang, takwa yang kucurahkan dalam setiap rima
Penghapus hitam tergantung pada keajaiban kata
Jika engkau masih ragu, biar puisi ini menyusup
Menyentuh luka hatimu, hingga hitam terhapus tak bersisa.
Namun, ingatlah, setiap kata yang terucap bukanlah penghalang,
Melainkan tanda ketulusan dalam menjalani cinta
Di sela-sela puisi ini, aku berharap kau temui
Sepenggal hatiku, yang selalu untukmu, tak berubah hingga waktu tak berarti.
Alasan saya membuat puisi ini karena saya ingin menggambarkan perasaan dan pertanyaan dalam pikiran saya saja tentang akhir akhir ini yang selalu menghantui tiap malam dan bagaimana saya ingin menunjukan tentang perasaan ini kepada pembaca
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H