Mohon tunggu...
Andreas Hery Saputro
Andreas Hery Saputro Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Don't grow up. It's a trap!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Piknik di Kolam Bebek

11 November 2012   13:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:37 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13526405791842262412

Hari Minggu pagi (04/11), saya berharap-harap cemas. Apakah teman-teman Goodreads Indonesia wilayah Jogja (GRI Jogja) jadi datang ke perpustakaan anak Kolam Bebek? Tempat kopi darat kami bulan ini memang cukup jauh, 30 km di sebelah selatan kota Jogja. Tapi memang disengaja, hitung-hitung piknik ke desa. Rombongan pertama yang datang adalah mas Kurnia, mbak Sita, mbak Dewi, dan tentu saja si kecil Sofi. Disusul oleh mas Erick dan mbak Niken. Kemudian ada Medi, Meita, dan Defi. Terakhir Roni menyusul, setelah menembus hujan. Bulan November ini, Klub Buku GRI Jogja memasuki bulan kedua. Agenda bulan ini adalah mendiskusikan novel Canting karya Arswendo Atmowiloto, Embroideries karya Marjane Satrapi, dan pengarang Ayu Utami beserta karya-karyanya. Mas Erick kagum dengan Canting sampai kehabisan kata-kata. Mbak Sita terkesan dengan kejujuran Satrapi dalam menceritakan realitas sosial di Iran dalam novel grafis Embroideries. Mbak Dewi ternyata punya banyak informasi tentang Ayu Utami, baik karya sastra maupun kabar pribadi. Tidak ketinggalan Sofi juga menceritakan pengalamannya membaca cergam Barbie. Putri Barbie berhasil menyelamatkan Pangeran Ken, hore! Mbak Niken mempersiapkan sebuah permainan. Kami bersama-sama diharuskan untuk menulis sebuah kalimat berantai. Kertas diputar secara bergilir, tantangannya adalah melanjutkan kalimat dari teman sebelumnya. Hasilnya banyak cerita lucu yang memancing tawa ketika dibaca. Sebuah cara jitu untuk belajar menulis cerita. Setelah dibacakan secara ekspresif oleh setiap peserta, maka mbak Niken dan Sofi memilih dua orang pemenang yang berhak mendapatkan hadiah buku. Pemenang pertama untuk pembaca terbaik jatuh kepada mbak Dewi. Sebenarnya Roni sudah senang duluan tapi apa daya Sofilah jurinya. Memang ada unsur nepotisme di sini tapi keputusan juri tidak bisa diganggu gugat. Kita anggap saja sebagai bakti anak kepada sang bunda. Pemenang untuk penulis terbaik jatuh pada Medi. Kalimat pertama tentang kopi yang puitis memikat hati para juri. Apakah acara kopdar di Kolam Bebek hanya selesai sampai di sini?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun