Di sisi lain, janji politik untuk menaikkan gaji, terutama bagi kelompok profesi tertentu seperti guru, tenaga kesehatan, dan buruh, menjadi sangat laku di masyarakat. Ketika berbicara tentang kenaikan gaji, kita tak hanya membicarakan angka, tetapi juga harapan terhadap kualitas hidup yang lebih baik.Â
Di tengah tingginya biaya hidup dan inflasi yang meningkat, gaji yang layak menjadi kebutuhan yang mendasar bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang mengandalkan upah minimum sebagai sumber pendapatan utama.
Politikus sering menggaungkan janji untuk menaikkan gaji sebagai upaya meningkatkan taraf hidup rakyat. Beberapa waktu lalu, Prabowo Subianto, salah satu tokoh politik di Indonesia, berjanji untuk menaikkan gaji guru jika terpilih, yang langsung mendapat respons positif dari masyarakat.Â
Janji ini mengindikasikan bahwa kenaikan gaji tak hanya menjadi persoalan ekonomi, tetapi juga merupakan penghargaan terhadap profesi yang memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa. Hal ini mempertegas bahwa kesejahteraan bukan hanya soal pemenuhan kebutuhan dasar, tetapi juga soal pengakuan terhadap nilai kerja.
Selain itu, janji menaikkan gaji juga mencerminkan tuntutan masyarakat untuk memperoleh keadilan ekonomi. Ketika pendapatan sebagian besar pekerja tetap stagnan, namun harga kebutuhan terus meningkat, terjadi ketimpangan yang menimbulkan keresahan.Â
Dalam hal ini, janji politik untuk menaikkan gaji dianggap sebagai solusi untuk menyeimbangkan tekanan ekonomi dan memberikan keadilan bagi pekerja. Gaji yang layak dapat memberikan ruang bagi masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup, menabung, dan menginvestasikan pendapatan mereka.
Di sinilah letak pentingnya janji politik ini. Bagi banyak pekerja, gaji yang layak berarti memiliki lebih banyak waktu dengan keluarga, kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak mereka, hingga kemampuan untuk mencapai kestabilan keuangan yang lebih baik. Pada akhirnya, janji menaikkan gaji memberikan harapan akan kehidupan yang lebih baik dan setara bagi seluruh lapisan masyarakat.
Sementara janji-janji seperti peningkatan infrastruktur, pembenahan sistem kesehatan, atau pendidikan yang lebih baik juga penting, nyatanya tidak selalu mendapat respons yang sama kuat dari masyarakat.
 Ini disebabkan oleh sifat kebutuhan dasar yang lebih mudah dirasakan dampaknya secara langsung, seperti sembako dan gaji. Infrastruktur, pendidikan, atau layanan kesehatan adalah isu yang mungkin lebih bersifat jangka panjang, dan dampaknya tidak selalu bisa dirasakan secara instan.
Selain itu, masyarakat cenderung skeptis terhadap janji yang memerlukan waktu lama untuk diwujudkan. Janji untuk menurunkan harga sembako atau menaikkan gaji memiliki dampak langsung pada kehidupan sehari-hari dan dapat memberikan perubahan nyata dalam waktu singkat.
 Janji-janji yang bersifat abstrak atau memerlukan proses panjang cenderung dipandang sebagai janji kosong yang sulit diwujudkan. Oleh karena itu, politikus yang ingin menarik perhatian publik seringkali lebih fokus pada isu yang paling relevan bagi kehidupan masyarakat, yakni harga sembako dan gaji.