Mohon tunggu...
Andrea Wiwandhana
Andrea Wiwandhana Mohon Tunggu... Digital Marketer

Menggeluti bidang digital marketing, dan saat ini aktif membangun usaha di bidang manajemen reputasi digital. Spesialis dalam SEO, dan Optimasi Google Business.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Opsi Samson: Ancaman Nuklir yang Membuat Israel Tak Tersentuh

26 September 2024   12:33 Diperbarui: 26 September 2024   12:42 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://x.com/ivortossell/status/791729634220077056

Israel telah lama menjadi pusat perhatian dunia, terutama terkait dengan konflik-konflik di Timur Tengah. Di balik ketegangan yang melingkupi kawasan tersebut, terdapat sebuah ancaman tersembunyi yang dikenal dengan nama Opsi Samson, sebuah strategi nuklir yang membuat Israel tetap menjadi kekuatan yang sulit diusik oleh musuh-musuhnya. Meskipun Israel belum pernah secara terbuka mengakui kepemilikan senjata nuklir, banyak analis percaya bahwa negara ini telah mengembangkan senjata tersebut, dan siap menggunakannya jika eksistensinya terancam.

Apa sebenarnya Opsi Samson dan mengapa konsep ini begitu ditakuti oleh negara-negara di sekitarnya, bahkan oleh kekuatan global? Istilah ini berasal dari kisah Samson dalam Kitab Hakim-Hakim di Alkitab, seorang pahlawan yang lebih memilih menghancurkan dirinya sendiri beserta musuh-musuhnya daripada menyerah. Dalam konteks Israel, Opsi Samson merupakan doktrin militer yang didasarkan pada pemikiran bahwa jika negara tersebut berada di ambang kehancuran, mereka tidak akan ragu untuk menggunakan kekuatan nuklirnya dalam skala besar, bahkan jika itu berarti menghancurkan dunia sekitarnya.

Opsi Samson pertama kali dipopulerkan oleh wartawan dan penulis investigatif Seymour Hersh dalam bukunya yang dirilis pada tahun 1991, The Samson Option: Israel's Nuclear Arsenal and American Foreign Policy. Menurut Hersh, Israel memiliki ratusan hulu ledak nuklir yang ditempatkan di darat, laut, dan udara. Senjata-senjata ini bukan hanya berfungsi sebagai alat pertahanan, tetapi juga sebagai ancaman strategis bagi musuh-musuhnya yang berusaha menggoyang kestabilan negara tersebut.

Keberadaan Opsi Samson membuat banyak pihak berpikir dua kali sebelum mengambil tindakan yang bisa mengancam keberadaan Israel. Seperti yang dijelaskan dalam artikel Progressive, strategi ini bukan hanya tentang penggunaan nuklir terhadap negara-negara tetangga, tetapi lebih dari itu, ia melibatkan ancaman untuk menggunakan senjata nuklir terhadap kota-kota besar di Eropa, dan bahkan mungkin Amerika Serikat, jika Israel merasa bahwa dunia internasional berkonspirasi melawan mereka. Dalam situasi di mana Israel merasa berada dalam posisi tak tertolong, Opsi Samson adalah pilihan terakhir yang dirancang untuk membuat semua pihak menanggung konsekuensi yang mengerikan.

Dalam analisis yang dipublikasikan oleh Australian Muslim Times, keberanian Israel untuk mengembangkan doktrin ini datang dari sejarah panjang penganiayaan yang dialami bangsa Yahudi, termasuk Holocaust yang mengubah paradigma geopolitik mereka. Setelah peristiwa traumatis tersebut, Israel bersumpah untuk tidak pernah lagi berada dalam posisi di mana mereka bisa dihancurkan tanpa perlawanan. Ini menjadi dasar kuat dari kebijakan keamanan mereka, termasuk pengembangan senjata nuklir sebagai penghalang terbesar terhadap ancaman eksistensial.

Lebih jauh, seperti yang dibahas oleh Modern War Institute di West Point, Opsi Samson bukan hanya soal penggunaan nuklir sebagai serangan balasan, tetapi juga sebagai alat diplomatik. Negara-negara besar memahami risiko besar jika konflik langsung terjadi dengan Israel. Ketika kekuatan militer Israel tidak lagi mampu mengimbangi musuh-musuhnya secara konvensional, kekuatan nuklirnya akan menjadi kartu truf yang mengubah perhitungan strategis di Timur Tengah dan dunia.

Meskipun Opsi Samson terdengar ekstrem, namun keberadaannya memberikan stabilitas tersendiri bagi Israel. Musuh-musuh Israel, baik di kawasan Timur Tengah maupun di luar sana, mengetahui bahwa ancaman nuklir ini bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan begitu saja. Negara-negara seperti Iran yang telah lama menentang eksistensi Israel, juga selalu memperhitungkan risiko ini dalam kebijakan luar negeri mereka. Walaupun hubungan antara Israel dan tetangganya sering kali tegang, ada keyakinan umum bahwa tidak ada pihak yang cukup berani untuk mengambil risiko berkonfrontasi secara langsung dengan negara ini, karena konsekuensinya bisa sangat fatal.

Namun, ini juga menimbulkan pertanyaan besar mengenai moralitas dari Opsi Samson. Bagaimana mungkin satu negara bisa memegang ancaman yang begitu besar terhadap stabilitas global, bahkan mengancam untuk menghancurkan seluruh dunia jika merasa terpojok? Ini adalah dilema yang dihadapi oleh masyarakat internasional saat menghadapi kekuatan nuklir Israel. Banyak pihak menilai bahwa ini adalah bentuk "diplomasi kekerasan" yang tidak sejalan dengan norma-norma internasional, namun sekaligus memahami bahwa dalam situasi politik yang begitu rumit, hal tersebut bisa dianggap sebagai langkah yang diperlukan untuk bertahan hidup.

Dalam dunia yang semakin terhubung secara ekonomi, sosial, dan politik, eksistensi strategi seperti Opsi Samson menciptakan dinamika yang kompleks. Di satu sisi, ia menakutkan dan dapat memicu konflik global yang tak terbayangkan. Namun di sisi lain, ia berfungsi sebagai penghalang bagi siapa saja yang berpikir untuk mencoba menghancurkan Israel. Strategi ini, meskipun kontroversial, telah membuktikan dirinya sebagai salah satu alasan mengapa Israel tetap berdiri kokoh dan tak tergoyahkan, meskipun dikelilingi oleh musuh-musuh yang kuat.

Dengan begitu, meskipun Opsi Samson bisa terlihat seperti ancaman yang ekstrim, bagi Israel itu adalah bentuk jaminan yang paling kuat untuk kelangsungan hidup negara tersebut. Ini menunjukkan bahwa dalam dunia modern yang penuh ketidakpastian, negara-negara kecil seperti Israel mungkin merasa tidak punya pilihan lain selain mempertahankan opsi yang bisa mencegah ancaman dari luar dengan segala cara yang tersedia, termasuk ancaman pemusnahan massal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun