Mohon tunggu...
Andrea Wiwandhana
Andrea Wiwandhana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Digital Marketer

Menggeluti bidang digital marketing, dan saat ini aktif membangun usaha di bidang manajemen reputasi digital. Spesialis dalam SEO, dan Optimasi Google Business.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Genre Musik Kok Sekarang Sudah Ga Ada?

7 Agustus 2024   14:08 Diperbarui: 7 Agustus 2024   15:32 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam beberapa dekade terakhir, dunia musik telah mengalami perubahan besar dalam hal genre. Jika sebelumnya kita mengenal genre musik dengan batasan yang jelas, seperti rock, pop, jazz, atau hip-hop, kini kita melihat batas-batas tersebut semakin kabur. Mengapa ini terjadi? Apakah genre musik sudah tidak relevan lagi di era digital ini? Artikel ini akan mengupas fenomena tersebut dan mencoba memahami perubahan yang terjadi dalam industri musik saat ini.

Digitalisasi dan platform streaming telah memainkan peran besar dalam mengaburkan batasan genre musik. Dengan akses mudah ke berbagai jenis musik dari seluruh dunia, pendengar sekarang memiliki kebebasan untuk mengeksplorasi dan menggabungkan berbagai genre yang berbeda. Platform seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube memungkinkan pengguna untuk menemukan musik baru melalui algoritma yang merekomendasikan lagu berdasarkan preferensi mereka, tanpa terikat pada genre tertentu. Hal ini mendorong musisi untuk bereksperimen dan menciptakan musik yang lebih beragam.

Banyak musisi modern yang tidak lagi membatasi diri pada satu genre saja. Artis seperti Laufey Jonsdottir, yang menggabungkan elemen jazz, pop, dan klasik dalam karyanya, menunjukkan bahwa genre musik dapat menjadi fluid dan dinamis. Laufey, seorang penyanyi dan penulis lagu asal Islandia, mengaku terinspirasi oleh berbagai jenis musik dan memadukan gaya yang berbeda dalam lagunya. Fenomena ini mencerminkan tren di mana musisi merasa bebas untuk mengeksplorasi dan mengintegrasikan berbagai genre dalam karya mereka.

Generasi milenial dan Gen Z menunjukkan preferensi yang lebih terbuka terhadap musik lintas genre. Mereka tumbuh dengan akses internet yang tak terbatas dan terbiasa mendengarkan berbagai jenis musik dari seluruh dunia. Hal ini membuat mereka lebih menerima dan menghargai keragaman musik, tanpa terlalu peduli pada label genre. Akibatnya, industri musik pun menyesuaikan diri dengan selera pendengar yang lebih fleksibel dan inklusif.

Media sosial telah menjadi platform penting bagi musisi untuk mempromosikan karya mereka dan berkolaborasi dengan artis dari berbagai genre. Kolaborasi lintas genre menjadi lebih umum, menghasilkan karya-karya yang unik dan tidak terikat pada satu genre tertentu. Contohnya adalah kolaborasi antara musisi pop dan EDM, atau antara artis hip-hop dan rock. Media sosial juga memungkinkan musisi independen untuk meraih audiens yang lebih luas, tanpa harus mengikuti aturan ketat dari label rekaman.

Perubahan ini juga mempengaruhi cara industri musik bekerja. Label rekaman dan produser musik kini lebih terbuka terhadap artis yang menciptakan musik lintas genre. Mereka melihat potensi pasar yang lebih luas dan lebih beragam dengan tidak membatasi musisi pada satu genre saja. Selain itu, festival musik dan acara penghargaan juga mulai mengakui dan merayakan karya-karya yang sulit dikategorikan dalam satu genre.

Meski demikian, perubahan ini juga membawa tantangan tersendiri. Beberapa musisi mungkin merasa kehilangan identitas genre yang selama ini menjadi ciri khas mereka. Namun, di sisi lain, ini juga membuka peluang baru untuk kreativitas dan inovasi. Musisi dapat lebih bebas bereksperimen dengan berbagai gaya musik dan menemukan suara unik mereka sendiri.

Perubahan dalam definisi dan batasan genre musik mencerminkan evolusi selera dan preferensi pendengar di era digital. Dengan pengaruh digitalisasi, media sosial, dan kolaborasi lintas genre, musik telah menjadi lebih inklusif dan beragam. 

Genre musik mungkin tidak lagi relevan seperti dulu, tetapi ini justru membuka peluang baru bagi musisi untuk berkreasi dan berinovasi. Masa depan musik terlihat lebih dinamis dan penuh dengan kemungkinan tak terbatas, di mana batasan genre semakin kabur dan musik menjadi bahasa universal yang menghubungkan kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun