Mohon tunggu...
Andrea Wiwandhana
Andrea Wiwandhana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Digital Marketer

Menggeluti bidang digital marketing, dan saat ini aktif membangun usaha di bidang manajemen reputasi digital. Spesialis dalam SEO, dan Optimasi Google Business.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apakah Benar Bakso Makanan Kelas Bawah?

30 Juli 2024   11:30 Diperbarui: 30 Juli 2024   11:32 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru-baru ini, sebuah video viral menunjukkan seorang wanita yang makan bakso di mobilnya dan menyebut bahwa bakso adalah makanan kelas bawah. Pernyataan ini mengundang banyak reaksi dari berbagai kalangan, mengingat popularitas dan kecintaan masyarakat terhadap makanan yang satu ini. Namun, benarkah bakso merupakan makanan kelas bawah?

Bakso memiliki sejarah panjang dan berakar kuat dalam budaya kuliner Indonesia. Sebagai makanan yang terbuat dari daging yang dihaluskan dan dibentuk menjadi bola-bola, bakso hadir dalam berbagai variasi dan dapat ditemukan di hampir setiap sudut kota di Indonesia. Makanan ini disukai oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, dari pedagang kaki lima hingga restoran mewah.

Tidak benar jika bakso dikategorikan sebagai makanan kelas bawah. Faktanya, bakso dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat tanpa memandang status sosial. Dari semut sampai gajah, semuanya menyukai bakso. Bahkan, mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, diketahui sangat menyukai bakso ketika berkunjung ke Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa bakso tidak hanya dinikmati oleh masyarakat biasa, tetapi juga oleh tokoh-tokoh penting dunia.

Selain popularitasnya yang merata, bakso juga hadir dalam berbagai bentuk dan variasi. Ada bakso sapi, bakso ayam, bakso ikan, dan bahkan bakso dengan isian keju atau telur. Kreativitas dalam mengolah bakso membuat makanan ini terus diminati dan tidak terbatas pada satu kelas sosial saja. Restoran mewah pun kini menyajikan bakso dengan tampilan dan rasa yang premium, menunjukkan bahwa bakso dapat dinikmati dalam berbagai kelas.

Menilai makanan dari sudut pandang kelas sosial semata sangat tidak adil dan tidak menghargai keragaman kuliner yang ada. Setiap makanan memiliki sejarah dan makna tersendiri dalam budaya masyarakat. Menganggap bakso sebagai makanan kelas bawah hanya menunjukkan kurangnya pemahaman dan penghargaan terhadap keanekaragaman budaya kuliner Indonesia.

Bakso bukanlah makanan kelas bawah. Dari masyarakat biasa hingga tokoh dunia, semuanya menikmati bakso. Popularitas dan variasi bakso yang luas menunjukkan bahwa makanan ini diterima oleh semua kalangan. Jadi, ketika ada yang mengatakan bahwa bakso adalah makanan kelas bawah, mungkin mereka perlu mempertimbangkan kembali pandangan mereka dan lebih menghargai kuliner lokal yang kaya dan beragam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun