Mohon tunggu...
Andrea Wiwandhana
Andrea Wiwandhana Mohon Tunggu... Digital Marketer

Menggeluti bidang digital marketing, dan saat ini aktif membangun usaha di bidang manajemen reputasi digital. Spesialis dalam SEO, dan Optimasi Google Business.

Selanjutnya

Tutup

New World

Dead Internet Theory: Hampir Semua yang Ada di Internet Itu Palsu?

29 Juli 2024   15:52 Diperbarui: 29 Juli 2024   15:59 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://medium.com/codex/is-the-internet-already-dead-29fd16e57849

Internet, yang dahulu menjadi simbol kebebasan informasi dan komunikasi, kini semakin dipertanyakan keasliannya oleh sebagian kalangan. Salah satu teori yang mencuat adalah "Dead Internet Theory" yang menyatakan bahwa sebagian besar konten di internet saat ini bukanlah hasil karya manusia, melainkan buatan bot dan AI. Teori ini memunculkan banyak pertanyaan dan kekhawatiran tentang masa depan dunia digital.

Dead Internet Theory adalah gagasan bahwa internet, terutama konten yang kita konsumsi sehari-hari, didominasi oleh bot dan algoritma yang menghasilkan konten palsu. Teori ini mengklaim bahwa sejak sekitar tahun 2016, sebagian besar aktivitas dan interaksi di internet bukanlah dari manusia asli, melainkan hasil dari mesin yang diciptakan untuk mengontrol informasi dan manipulasi sosial.

Beberapa alasan yang mendukung teori ini antara lain adalah proliferasi Bot dan AI. Penggunaan bot untuk meningkatkan keterlibatan di media sosial, menciptakan komentar, dan bahkan menulis artikel telah meningkat drastis. Algoritma AI yang canggih mampu menghasilkan konten yang terlihat sangat manusiawi.  Konten palsu digunakan untuk tujuan komersial dan politik. Dengan menghasilkan opini palsu dan menyebarkan berita bohong, pihak tertentu dapat mengarahkan opini publik sesuai keinginan mereka. Bot dapat meningkatkan traffic situs web dan media sosial, yang pada gilirannya meningkatkan pendapatan iklan. Industri ini bernilai miliaran dolar dan mendorong penggunaan bot secara masif.

Meskipun belum ada bukti konkret yang membuktikan Dead Internet Theory secara keseluruhan, ada beberapa tanda-tanda yang mendukungnya. Banyak pengguna media sosial melaporkan interaksi aneh dan komentar yang terlihat tidak manusiawi. Banyak juga situs web yang tampaknya hanya menyalin dan menempel konten berulang dan tidak orisinal dari sumber lain, menciptakan ekosistem konten yang monoton dan tidak kreatif. Penelitian menunjukkan bahwa algoritma media sosial cenderung mempromosikan konten yang dihasilkan oleh bot karena tingkat keterlibatannya yang tinggi.

Jika Dead Internet Theory benar, dampaknya terhadap masyarakat sangat besar. Ketidakpercayaan terhadap informasi online akan meningkat, mengakibatkan kesulitan dalam mendapatkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Konten palsu dapat digunakan untuk memanipulasi opini publik, yang berpotensi mengganggu proses demokrasi dan stabilitas sosial. Jika internet dipenuhi oleh konten palsu, ruang untuk kreativitas manusia dan ekspresi diri akan menyempit, mengurangi keragaman konten yang tersedia.

Dead Internet Theory mungkin terdengar seperti teori konspirasi, tetapi beberapa tanda-tanda yang mendukungnya patut untuk dipertimbangkan. Penting bagi kita untuk tetap kritis terhadap informasi yang kita konsumsi dan selalu mencari sumber yang dapat dipercaya. Masa depan internet tergantung pada kemampuan kita untuk membedakan antara konten asli dan palsu, serta menjaga ruang digital sebagai tempat yang aman dan autentik untuk berinteraksi dan berbagi informasi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten New World Selengkapnya
Lihat New World Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun