Mohon tunggu...
Andrea Wiwandhana
Andrea Wiwandhana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Digital Marketer

Menggeluti bidang digital marketing, dan saat ini aktif membangun usaha di bidang manajemen reputasi digital. Spesialis dalam SEO, dan Optimasi Google Business.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Apa yang Terjadi Pada Data Online Setelah Kita Meninggal?

29 Juli 2024   14:37 Diperbarui: 29 Juli 2024   14:40 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://theconversation.com/digital-death-is-still-a-problem-a-widows-battle-to-access-her-husbands-apple-account-53410

Kehidupan digital telah menjadi bagian tak terpisahkan dari keberadaan kita. Kita meninggalkan jejak digital di berbagai platform online seperti media sosial, email, dan layanan penyimpanan data. Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya apa yang terjadi pada semua data ini ketika kita meninggal? Artikel ini akan membahas nasib data online kita setelah kematian.

Platform media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter memiliki kebijakan berbeda mengenai akun pengguna yang telah meninggal. Menyediakan opsi untuk mengubah akun menjadi akun peringatan atau menghapusnya sepenuhnya. Akun peringatan memungkinkan teman dan keluarga untuk meninggalkan pesan peringatan tanpa mengubah konten asli. Seperti Facebook, Instagram juga menawarkan opsi untuk mengubah akun menjadi akun peringatan atau menghapusnya dengan bukti kematian. Twitter menghapus akun setelah menerima permintaan dari anggota keluarga atau perwakilan resmi.

Google menyediakan fitur "Inactive Account Manager" yang memungkinkan pengguna menetapkan kontak terpercaya yang akan diberi akses ke akun setelah periode tidak aktif tertentu. Sementara Apple memiliki prosedur untuk menghapus akun iCloud dan data terkait setelah menerima sertifikat kematian.

Ada banyak tantangan hukum terkait data digital setelah kematian. Hak-hak privasi pengguna yang telah meninggal dan akses legal ke data mereka seringkali menjadi perdebatan. Beberapa negara memiliki undang-undang yang mengatur akses ke data digital setelah kematian, tetapi hukum ini bervariasi dan terus berkembang.

Untuk menghindari kebingungan dan masalah hukum setelah kematian, buatlah rencana digital, berupa daftar akun online dan berikan instruksi kepada orang terpercaya tentang cara mengakses atau menghapus akun tersebut. Manfaatkan fitur-fitur yang disediakan oleh platform seperti "Inactive Account Manager" dari Google. Pertimbangkan juga untuk menyertakan instruksi mengenai data digital dalam wasiat Anda.

Kematian tidak hanya menyisakan urusan dunia nyata tetapi juga dunia digital. Memahami kebijakan berbagai platform mengenai data pengguna yang telah meninggal serta mengambil langkah-langkah untuk mengelola data digital dapat membantu memastikan bahwa jejak digital Anda ditangani sesuai keinginan Anda setelah meninggal. Dengan perencanaan yang tepat, Anda dapat memberikan kenyamanan bagi orang-orang terdekat Anda dan melindungi privasi Anda bahkan setelah Anda tiada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun