Mohon tunggu...
Andrea Wiwandhana
Andrea Wiwandhana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Digital Marketer

Menggeluti bidang digital marketing, dan saat ini aktif membangun usaha di bidang manajemen reputasi digital. Spesialis dalam SEO, dan Optimasi Google Business.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Hidup Ini Zero-sum Game, Ketika Ada yang Sedang Menang, di Saat yang Sama Ada yang Sedang Kalah

24 Juli 2024   19:22 Diperbarui: 24 Juli 2024   19:31 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam teori permainan, konsep zero-sum game adalah situasi di mana keuntungan yang diperoleh satu pihak harus setara dengan kerugian yang diderita pihak lain. Hal ini berarti total keuntungan dan kerugian dalam sistem tetap konstan. Meskipun konsep ini sering diterapkan dalam ekonomi dan bisnis, banyak yang merasakan bahwa kehidupan sehari-hari juga mengikuti pola serupa.


Kenapa Hidup Seperti Zero-Sum Game?

  1. Sumber Daya Terbatas: Dunia kita memiliki sumber daya yang terbatas, baik itu waktu, uang, atau peluang. Ketika satu orang mendapatkan lebih banyak, secara alami, orang lain mungkin mendapatkan lebih sedikit.
  2. Kompetisi yang Ketat: Dalam banyak aspek kehidupan seperti karier, pendidikan, atau bisnis, kompetisi sangat ketat. Kesuksesan satu individu sering berarti kegagalan bagi yang lain.
  3. Persepsi Sosial: Seringkali, kita menilai keberhasilan dan kebahagiaan kita berdasarkan standar sosial yang relatif. Jika orang lain tampak lebih sukses, kita mungkin merasa lebih rendah.


Contoh Zero-Sum Game dalam Kehidupan

  1. Pasar Kerja: Ketika satu orang mendapatkan pekerjaan yang didambakan, itu berarti orang lain tidak mendapatkan posisi tersebut. Dalam lingkungan ekonomi yang kompetitif, peluang kerja terbatas sehingga menciptakan situasi zero-sum.
  2. Keuangan Pribadi: Dalam investasi, keuntungan satu pihak sering kali berasal dari kerugian pihak lain. Misalnya, dalam pasar saham, ketika satu investor menjual saham dengan harga tinggi, pembeli membelinya dengan harga yang mungkin turun kemudian.
  3. Hubungan Personal: Dalam beberapa kasus, dinamika hubungan bisa terasa seperti zero-sum game. Jika satu pasangan selalu mendominasi keputusan, yang lain mungkin merasa kehilangan kekuatan atau kebahagiaan.


Bagaimana Mengatasi Mentalitas Zero-Sum?

  1. Kolaborasi dan Sinergi: Alih-alih melihat kehidupan sebagai kompetisi, fokuslah pada kolaborasi dan menciptakan nilai bersama. Dalam bisnis, kemitraan strategis sering kali menghasilkan keuntungan bersama yang lebih besar.
  2. Mengubah Perspektif: Berhentilah membandingkan diri dengan orang lain. Fokus pada pencapaian pribadi dan kemajuan individu.
  3. Memberi Kembali: Memberi waktu, sumber daya, atau bantuan kepada orang lain tidak hanya membantu mereka, tetapi juga bisa memberikan rasa kebahagiaan dan tujuan bagi diri sendiri.


Hidup memang sering kali terasa seperti zero-sum game, terutama dalam lingkungan yang kompetitif dan terbatas sumber daya. Namun, dengan mengubah perspektif kita dan berfokus pada kolaborasi serta kemajuan pribadi, kita bisa menciptakan situasi win-win yang lebih positif. Mari kita keluar dari mentalitas kompetisi murni dan menuju ke arah yang lebih kolaboratif, di mana semua orang bisa merasakan manfaatnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun