Mohon tunggu...
Andrea Wiwandhana
Andrea Wiwandhana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Digital Marketer

Menggeluti bidang digital marketing, dan saat ini aktif membangun usaha di bidang manajemen reputasi digital. Spesialis dalam SEO, dan Optimasi Google Business.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Dunia Semakin Kaya, tapi Siapa yang Paling Diuntungkan?

23 Juli 2024   22:55 Diperbarui: 23 Juli 2024   23:00 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam beberapa dekade terakhir, dunia telah mengalami peningkatan kekayaan yang signifikan. Namun, pertanyaan penting yang muncul adalah: siapa yang sebenarnya paling diuntungkan dari kekayaan ini? Banyak negara telah melihat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang kuat, terutama di Asia dan Afrika. Perkembangan teknologi telah mempercepat laju pertumbuhan ekonomi, menciptakan peluang baru di berbagai sektor.

Siapa yang Paling Diuntungkan?

  1. Para Miliarder dan Konglomerat: Kelompok ini sering kali menjadi penerima manfaat terbesar dari pertumbuhan ekonomi global. Mereka memiliki akses ke investasi yang lebih baik dan dapat mengambil keuntungan dari kebijakan ekonomi yang menguntungkan.
  2. Perusahaan Teknologi: Raksasa teknologi seperti Apple, Google, dan Amazon telah melihat peningkatan nilai pasar yang luar biasa, memberikan kekayaan yang besar kepada pemilik dan pemegang saham mereka.
  3. Negara-Negara Berkembang: Beberapa negara berkembang, terutama di Asia, telah berhasil memanfaatkan pertumbuhan ekonomi global untuk meningkatkan standar hidup warganya. Contohnya adalah China dan India, yang melihat kelas menengahnya berkembang pesat.

Dampak Kesenjangan Kekayaan

  1. Ketimpangan Sosial: Meskipun ada peningkatan kekayaan global, kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin semakin melebar. Hal ini menciptakan tantangan sosial yang signifikan.
  2. Akses Terbatas ke Kesempatan: Banyak orang masih menghadapi hambatan untuk mengakses pendidikan, layanan kesehatan, dan peluang ekonomi yang dapat membantu mereka keluar dari kemiskinan.

Beberapa negara telah menerapkan kebijakan redistribusi untuk mencoba mengurangi kesenjangan kekayaan, seperti pajak progresif dan program bantuan sosial. Banyak perusahaan dan individu kaya yang berinvestasi dalam inisiatif sosial, seperti pendidikan dan kesehatan, untuk membantu mengurangi ketimpangan.

India dan China telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang luar biasa, yang membawa banyak orang keluar dari kemiskinan. Namun, di kedua negara ini, kesenjangan antara yang kaya dan miskin tetap menjadi masalah besar. Meskipun dunia semakin kaya, distribusi kekayaan ini tetap tidak merata. Upaya untuk mengurangi kesenjangan kekayaan perlu terus dilakukan agar manfaat pertumbuhan ekonomi dapat dirasakan oleh lebih banyak orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun