Mohon tunggu...
Andrea Wiwandhana
Andrea Wiwandhana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Digital Marketer

Menggeluti bidang digital marketing, dan saat ini aktif membangun usaha di bidang manajemen reputasi digital. Spesialis dalam SEO, dan Optimasi Google Business.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Selingkuh, IQ Rendah, dan Perilaku Impulsif: Hubungan Monogami dan Kecerdasan

16 Juli 2024   11:35 Diperbarui: 16 Juli 2024   11:38 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam masyarakat, selingkuh sering kali dianggap sebagai tindakan yang tidak etis dan merugikan. Namun, apakah ada hubungan antara kebiasaan selingkuh dan tingkat kecerdasan seseorang? Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mungkin ada korelasi antara kecenderungan untuk selingkuh dan tingkat IQ yang lebih rendah.

Beberapa studi menunjukkan bahwa individu dengan IQ lebih rendah cenderung lebih impulsif dan kurang mampu mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang dari tindakan mereka. Hal ini bisa menjelaskan mengapa mereka mungkin lebih rentan terhadap perselingkuhan. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Satoshi Kanazawa, seorang psikolog evolusioner, ditemukan bahwa orang dengan IQ tinggi lebih cenderung untuk menghargai hubungan monogami dan setia kepada pasangan mereka.

Penjelasan dari temuan ini bisa dihubungkan dengan kemampuan kognitif yang lebih tinggi untuk merencanakan, mengontrol impuls, dan memahami dampak jangka panjang dari tindakan mereka. Sebaliknya, orang dengan IQ lebih rendah mungkin lebih mudah tergoda oleh kepuasan instan tanpa mempertimbangkan kerugian yang lebih besar di kemudian hari.

Walaupun beberapa penelitian menunjukkan korelasi antara IQ rendah dan kecenderungan selingkuh, penting untuk dicatat bahwa kecerdasan bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang. Orang dengan IQ tinggi pun bisa terlibat dalam perselingkuhan karena berbagai alasan. Bahkan orang cerdas bisa merasa tidak puas dalam hubungan mereka dan mencari pelarian emosional.Teman-teman atau lingkungan yang tidak setia bisa mempengaruhi perilaku seseorang, terlepas dari tingkat kecerdasannya. Masalah psikologis seperti narsisisme atau rendahnya harga diri juga dapat memicu perilaku selingkuh.

Bagaimana Mengatasi Masalah Ini? Mengetahui alasan di balik kecenderungan selingkuh dapat membantu individu mengambil langkah-langkah untuk menghindarinya. Berbicara secara jujur dengan pasangan tentang kebutuhan dan kekhawatiran dapat memperkuat hubungan dan mencegah perselingkuhan. Mencari bantuan profesional bisa sangat bermanfaat bagi mereka yang merasa kesulitan mengontrol perilaku impulsif.

Meskipun ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa orang dengan IQ rendah mungkin lebih cenderung untuk selingkuh, penting untuk diingat bahwa kecerdasan bukan satu-satunya faktor yang menentukan perilaku seseorang. Dengan memahami berbagai faktor yang mempengaruhi kecenderungan selingkuh, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mengatasi dan mencegah perilaku ini, baik dalam diri kita sendiri maupun dalam hubungan kita dengan orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun