Mohon tunggu...
Andreas Widodo
Andreas Widodo Mohon Tunggu... Buruh - belajar menulis

belajar menulis untuk memindahkan yang ada di benak agar segera bisa diisi dengan yang lain

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pengalaman dengan Pelayanan Publik - Kab. Tangerang

14 November 2012   06:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:24 1051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tidak pak, prosesnya lain"

Ok,.... map biru yang khusus untuk pengurusan ROYA memang sudah disiapkan dari awal [kembali terima kasih untuk penulis Blog Sri Mulyati, dari tulisannya saya menyiapkan hal itu]. Map biru di sodorkan kembali untuk pengurusan ROYA.

"Ini surat dari bank, belum ada stempel"

aaaaaaaahhhhh mati aku! Jam sudah menunjukkan jam 15:30. Tidak mungkin mengejar Bank penerbit surat hari itu.

Hari ini...... kembali ke BPN Kab Tangerang. Harapannya satu..... bakal cepat selesai, kan tinggal penyerahan dokumen. Sertipikat sudah melalui proses pengecheckan. Jam 7:45 sudah sampai di depan kantor pertanahan. Ternyata masih apel pagi. Sepertinya semua petugas hadir. Jam 7:55, apel bubar. DAN... langsung disambung dengan nyala rokok, kongkow dan sarapan. "Semoga hanya petugas back office yang tidak berhubungan langsung dengan customer...." doa orang yang nekat tidak ijin kantor untuk urusan tanah :)

Jam 8:25 ambil nomor antrian. Sudah nomor antrian 2, rupanya. Ada yang lebih pagi lagi ngantrinya.  Petugas meja sembilan, loket penerimaan dokumen belum ada petugasnya. OK.... masih dalam batas kewajaran manusia Jawa.

Jam 08:45, baru muncul petugas di meja 9. Tanpa basa basi, langsung saja serbu mejanya.

"Mas, mau ROYA"

"Bapak nomor antrian dua?"

"Ya,... "

"Ooooh, kemarin kurang stempel kan ya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun