- Setelah lama tinggal di kota Alui mulai bergaya. Dengan motor bututnya dia sering ngebut-ngebut di jalan raya. Suatu hari di sekolah ada ujian praktek tataboga. Jadi setiap orang membentuk kelompok enam orang dalam satu kelompok. Setelah pembagian kelompok, Alui satu kelompok dengan Siu dan empat temanya yang lain. Singkat cerita mereka mulai berbelanja untuk keperluan memasak esok hari. Mereka pergi ke pasar sore untuk membelikan bahan makanan. Â Awalnya tidak ada yang aneh. Mereka berbelanja. Alui membonceng Siu di belakang. Setelah pulang Alui mulai ngebut di jalan raya. Kebetulan jalannya terlihat lenggang. Alui ngebut sampai air mata Siu bercucuran karena saking lajunya sepeda motor itu. Alui menggunakan helm sedangkan Siu kepala kosong tanpa helm. Siu pasrah di belakang apa pun yang terjadi Siu pasrah entah terjatuh atau ditilang polisi, terserah. Siu tidak bisa berkata apa-apa, apalagi mau menegur Alui. Dekat perempatan terlihat ada razia. Alui mengerem motor secara mendadak. Bibir Siu menyodok belakang helm Alui. Ia mau balik arah tidak bisa karena polisi sudah melihat dan satu polisi sudah standby untuk mengejar para pelanggar kalau-kalau ada yang kabur. Alui pasrah, Siu senang akhirnya Alui dapat pelajaran. "Sini kalian!!" bentak polisi. Siu turun dengan senyum manis ia bergumam dalam hati 'Rasain kamu Alui. Kamu tadi membuat saya hampir jantungan karena terlalu kencang membawa sepeda motornya.' Singkat cerita polisi mau menyita sepeda motor Alui, eh ketika polisi mau mencabut kunci motor, ternyata motornya tidak ada kunci hanya disambung kabel saja untuk menghidupkannya. "Sial!! Mana kuncinya". Bentak pak polisi. Maksud beliau mencari kunci supaya bisa dikunci stir. "Tidak ada Pak" kata Alui. Kamu ini udah ngebut-ngebutan teman di belakang tidak pakai helm, pakai motor butut lagi. Di rumah ada helm tidak?!!" Tanya polisi. "A..ada pak" kata Alui. "Sekarang ambil, dan temannya tinggal di sini". "Oke pak". Jawab Alui. Siu tinggal di post jaga polisi dan Alui pulang ke rumah mengambil helm. Setelah beberapa saat Alui datang membawa helm. Sial helmnya kekecilan dan didalamnya banyak bulu kucing. Ternyata itu helm tidak pernah dipakai sehingga ditiduri oleh kucing. Siu terpaksa memakainya dan dizinkan pulang tanpa harus ditilang dan menjalani sidang satu bulan kemudian dan membayar uang denda. Dalam hal ini Alui dan Siu bersyukur. Teman-temannya ditilang dan harus menjalani sidang lagi padahal saat itu mereka sudah libur dan harus ke kota lagi untuk menjalani sidang. Dalam perjalanan Siu membuka pembicaraan "Untung kita menggunakan motor butut yang tidak ada kuncinya, coba kalau ada kita pasti sudah ditilang oleh polisi." Kata Siu "Itulah kamu, saya ni sudah pengalaman jadi, untuk menyiasati polisi menyita kunci, kita harus memodif kuncinya sehingga polisi tidak bisa menyita motor kita dan jika beruntung mereka akan melepaskan kita seperti tadi". Kata Alui bangga. "Siu mengangguk tanda kagum. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!