Lindungi Hak Migran, Lindungi Kemanusiaan
Oleh: Sesa Malinda
Pernahkah kamu membayangkan bagaimana rasanya jika harus meninggalkan rumah, keluarga, dan negara tercinta untuk mencari kehidupan yang lebih baik di tempat yang asing? Atau mungkin kamu memiliki teman atau tetangga yang pernah mengalami hal serupa?
Kisah-kisah seperti ini bukan hanya sekadar cerita, tapi realita yang dihadapi oleh jutaan orang di seluruh dunia. Mereka adalah para migran, orang-orang yang memilih untuk berpindah tempat tinggal, baik karena alasan ekonomi, politik, atau bahkan sekadar ingin mencari peluang baru.
Namun, perjalanan mereka tidak selalu mudah. Tak jarang mereka menghadapi diskriminasi, perlakuan tidak adil, dan bahkan pelanggaran hak asasi manusia. Padahal, sebagai sesama manusia, mereka juga berhak atas kehidupan yang layak, aman, dan sejahtera.
Kemanusiaan Universal
Kita semua pasti setuju bahwa setiap manusia itu berharga, tanpa terkecuali. Kita lahir dengan hak asasi yang sama, bahasa, suku, agama, ras, atau kewarganegaraan. Hak-hak ini melekat pada diri kita sejak lahir, bahkan sebelum kita melakukan apa pun.
Para migran juga manusia, sama seperti kita. Mereka memiliki hak untuk hidup dengan layak, mendapatkan pendidikan, pekerjaan yang adil, dan diperlakukan dengan hormat. Mereka juga memiliki hak untuk mencari perlindungan jika negara mereka tidak bisa menjamin keamanan mereka.
Sayangnya, kita sering lupa bahwa para migran ini juga bagian dari keluarga besar umat manusia. Kita cenderung melihat mereka sebagai orang asing, bukan sebagai sesama manusia yang sedang mencari kehidupan yang lebih baik. Padahal, jika kita ingin sedikit saja berempati, kita pasti dapat merasakan apa yang mereka rasakan.
Coba bayangkan, jika kita harus meninggalkan rumah, keluarga, dan teman-teman kita untuk pergi ke tempat yang belum tentu aman. Pasti sangat berat, bukan? Apalagi jika kita sampai harus menghadapi diskriminasi, perlakuan tidak adil, atau bahkan kekerasan.
Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk melihat para migran sebagai manusia, bukan sekadar angka-angka statistik atau berita di televisi. Mereka memiliki cerita, mimpi, dan harapan yang sama dengan kita. Mereka juga memiliki keluarga yang mereka sayangi, teman-teman yang mereka rindukan, dan kampung halaman yang mereka cintai.
Kontribusi Migran