Mohon tunggu...
Andreas Andriansyah
Andreas Andriansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bermain futsal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pro Kontra Penolakan Rohingya

27 Desember 2023   16:12 Diperbarui: 27 Desember 2023   16:16 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengungsi Rohingya merupakan minoritas Muslim asal Myanmar yang mengalami diskriminasi dan persekusi di tanah airnya. Mereka terpaksa mengungsi ke negara tetangga, termasuk Indonesia, untuk mencari perlindungan dan kehidupan yang lebih baik. Namun kedatangan mereka di Indonesia membawa keuntungan dan kerugian di tengah masyarakat. Beberapa orang menerimanya dengan rasa kasih sayang dan empati, sementara yang lain menolaknya karena alasan keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan.

Apa sebenarnya alasan dibalik pro dan kontra ini? Sikap apa yang harus diambil pemerintah dan masyarakat Indonesia terhadap pengungsi Rohingya? Esai ini menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan menghadirkan argumen dari kedua belah pihak.

 Pro: Menyambut Pengungsi Rohingya sebagai Bentuk Kemanusiaan dan Solidaritas Internasional Para pendukung pengungsi Rohingya yang tiba di Indonesia meyakini bahwa sesuai dengan nilai-nilai agama dan Pancasila, membantu pengungsi Rohingya adalah tindakan yang bermoral dan beretika. kewajiban kemanusiaan. Mereka menilai pengungsi Rohingya adalah korban pelanggaran HAM berat dan membutuhkan bantuan serta perlindungan dari negara lain, termasuk Indonesia. Mereka juga meyakini bahwa Indonesia sebagai negara demokratis, berdaulat, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia harus menunjukkan komitmen dan tanggung jawab terhadap isu kemanusiaan ini. Selain itu, menampung pengungsi Rohingya juga merupakan bentuk solidaritas internasional yang dapat meningkatkan citra dan peran Indonesia di kawasan dan dunia. Indonesia juga dapat berperan aktif dalam mencari solusi jangka panjang untuk mengakhiri krisis Rohingya di Myanmar dengan bekerja sama dengan negara lain dan organisasi internasional seperti PBB dan UNHCR.

Kontra: Penolakan untuk menerima pengungsi Rohingya atas dasar keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan Penentang kedatangan pengungsi Rohingya ke Indonesia berpendapat bahwa menerima pengungsi Rohingya menimbulkan berbagai masalah dan risiko baik bagi mereka sendiri maupun masyarakat Indonesia. Mereka khawatir pengungsi Rohingya dapat menimbulkan risiko keamanan karena mereka mungkin terlibat dalam terorisme, ekstremisme, atau aktivitas kriminal. Mereka juga khawatir pengungsi Rohingya dapat menularkan penyakit seperti Covid-19, malaria, dan tuberkulosis, sehingga membahayakan kesehatan masyarakat. Selain itu, mereka percaya bahwa menampung pengungsi Rohingya akan memberikan beban ekonomi dan sosial pada Indonesia, yang terus menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan rakyatnya sendiri. Mereka berpendapat bahwa Indonesia tidak mempunyai kapasitas dan sumber daya yang memadai untuk menangani masalah pengungsi, dan masalah ini bisa menjadi permanen dan tidak terkendali.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan alasan dan argumentasi mengenai untung dan ruginya penolakan pengungsi Rohingya di Indonesia, yang mencerminkan perbedaan pandangan dan kepentingan. Namun, sebagai negara yang menjunjung tinggi hak asasi manusia dan berpartisipasi dalam komunitas internasional, Indonesia tidak bisa mengabaikan nasib dan hak-hak pengungsi Rohingya yang merupakan bagian dari kemanusiaan. Oleh karena itu, sikap pemerintah dan masyarakat Indonesia hendaknya mengedepankan prinsip kemanusiaan dan solidaritas internasional, dengan memperhatikan keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan.

Hal ini dapat dicapai melalui langkah-langkah berikut: Bekerja sama dengan otoritas setempat, komunitas dan organisasi kemanusiaan untuk menyediakan perumahan yang layak, aman dan sehat bagi pengungsi Rohingya.

Menyediakan tempat penampungan yang layak, aman, dan sehat bagi pengungsi rohingya, dengan melibatkan pemerintah daerah, masyarakat, dan organisasi kemanusiaan.

Memberikan bantuan dan fasilitas yang diperlukan bagi pengungsi rohingya, seperti makanan, air, pakaian, obat-obatan, pendidikan, dan konseling.

Melakukan identifikasi, registrasi, dan verifikasi terhadap pengungsi rohingya, untuk memastikan status dan latar belakang mereka, serta mencegah adanya penyusupan atau penyalahgunaan.

Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan negara-negara lain dan organisasi internasional, seperti PBB dan UNHCR, untuk mencari solusi jangka panjang bagi pengungsi rohingya, baik melalui repatriasi sukarela, relokasi, atau integrasi lokal.

Menekan pemerintah Myanmar untuk menghentikan diskriminasi dan kekerasan terhadap etnis rohingya, serta mengembalikan hak dan kewarganegaraan mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun