Hitungan rejeki itu tidak pakai kalkulator buatan manusia. Apalagi cuma pakai jarimu atau jengkalanmu. Saat kamu ngasih orang lain 1.000 dan dalam hatimu kamu berharap mendapatkan 10x lipat alias 10.000... Atau kamu selalu memikirkan bagaimana cara berbagi rejeki dan kemudian kamu berharap jika kamu menebar sebagian rejekimu akan mendapatkan rejeki lebih banyak juga dilain waktu... Atau kamu malah menghitung-hitung rejeki sesamamu dan kamu juga sempat menghitung keuntungan dan kerugiannya... Bahkan kamu ikut memohon-mohon agar hitung-hitunganmu itu sebagai yang paling benar dan disetujui olehNya...
Hellow... itu timbanganmu... itu hitung-hitunganmu... Itu hanyalah kalkulator yang selalu nempel di pikiran dan hatimu... barangkali itu juga metode ajaran-ajaran yang selama ini kamu terima... atau karena banyak yang menggunakan cara hitungan yang sama...
Sudahi saja,
Berbagilah tanpa berharap... lakukanlah tanpa imbalan... KalkulatorNya lebih canggih, tak perlu kamu dikte, tak perlu kamu mohon-mohon, tak perlu kamu harap-harap... KeadilanNya tak sama dengan keadilan menurutmu... Dan rejeki untukmu itu sudah pasti...
Rejekimu tidak pernah bisa kamu hitung... tidak pernah bisa kamu rencanakan... tidak pernah bisa kamu harapkan... Rejekimu akan selalu datang dan rasakan kapanpun dimanapun...
Jadi...
Tak perlu kamu pusingkan metode-metode yang rumit yang terukur menurutmu... Tak perlu kamu takut tidak dapat apa-apa... tak perlu kamu takut tidak kebagian... tak perlu kamu ragu-ragu lagi..
Kini saatnya kamu mulai membuka usaha... dan menampung sebanyak-banyaknya rejekimu...
Buka usaha itu ibarat buang air besar, lakukan saja dan lega !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H