Mohon tunggu...
Andreas S2
Andreas S2 Mohon Tunggu... -

JKW4P.\r\n\r\nAkun lama: http://www.kompasiana.com/andreass

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

11 April 2005, Sosok Seperti Jokowi Telah Diramalkan Jadi RI-1

30 Mei 2014   23:05 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:55 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini masih tentang ramalan anak Indigo yang meramalkan pemimpin Indonesia di masa depan, seperti di video di bawah ini. Dalam ramalan tersebut, telah diperkirakan bahwa pemimpin Indonesia ke depan, akan populer terhitung 6 atau 7 tahun semenjak 11 April 2005.

Harap kita ingat, bahwa Jokowi pada 11 April 2005 belum jadi apa-apa selain "hanya" seorang tukang meubel di Surakarta. Beliau belum jadi seorang Walikota Solo karena beliau resmi jadi walikota pada 28 Juli 2005. Artinya, ramalan itu jauh sebelum Jokowi jadi walikota. Artinya pula, sosok seperti Jokowi yang lahir dari kesederhanaan akan jadi RI-1 diramalkan jauh dari motif politik, jauh dari hasil manipulasi melihat keadaan yang ada, melihat keadaan yang mana Jokowi begitu populer. Terlalu hebat rasanya jika pada saat itu Jokowi dianggap sanggup mendobrak pentas nasional, dan bahkan internasional.

Ramalan Indigo tentang Jokowi jadi RI-1 (courtesy of youtube)

Inilah yang dikatakan oleh sekelompok indigo tersebut yang ditampilkan dalam acara [bukan] Empat Mata, dengan host Tukul Arwana. "Akan ada apa dengan Indonesia di masa depan?" Itulah pertanyaan yang diajukan kepada kelompok Indigo tersebut. Jawaban mereka adalah, "Ini tentang gambar buku, buku bertumpuk dengan bendera. Bukunya terbuka. Terus ada tulisan, menceritakan bahwa 'Sudah tercatat oleh alam bahwa negeri kita yang digambarkan dengan bendera dibagi dua, merah-putih. Negeri kita akan mengalamai bencana, namun alam berbaik hati mendidik seorang calon pemimpin yang munculnya dari sebuah kesederhanaan, gambarnya rumah sederhana. Alam akan membuat dia mencapai kedudukan ini dengan cara yang mengejutkan, Mudah-mudahan sekitar 6 atau 7 tahun dari tahun 2005 (dengan menunjukkan tanggal tercatat di lembaran kertasnya 11-April 2005) orang itu sudah mulai kelihatan'.".

Itulah penjelasan dari kelompok Indigo tersebut, yang dengan sangat jelas menggambarkan seseorang yang akan jadi pemimpin Indonesia, lahir dari kesederhanaan, menjadi pemimpin, mengenakan mahkota raja, dan lain sebagainya, diperkirakan akan mulai muncul 6 atau 7 tahun dari 11 April 2005, yang mana itu berarti akan sekitar tahun 2011 dan tahun 2012.

Jika kita flash back, nama Jokowi mulai muncul di MetroTv dari November tahun 2011, masih beberapa bulan sebelum heboh mobil Esemka. Saat itu di acara MetroTv tersebut ditunjukkan bagaimana Jokowi yang merakyat, yang bahkan memilih berjalan kaki berbaur dengan rakyat Solo daripada naik mobilnya. Acara itu hanya menggambarkan bagaimana seorang walikota bisa mendobrak sifat feodal para birokrat Solo yang berorientasi keuntungan pribadi alih-alih melayani rakyat Solo. Digambarkan juga bagaimana KTP selesai dalam satu jam semenjak Jokowi jadi Walikota, bandingkan dengan perlu waktu berminggu-minggu sebelumnya. Itulah gambaran Jokowi dalam Acara Metro Realitas saat itu.

Kemudian, tak lama kemudian, mobil Esemka heboh. Kehebohan terjadi karena Jokowi mendukung karya anak SMK tersebut, yang mana bagi Jokowi dianggap sebagai karya besar bagi anak-anak SMK. Oleh karena itu Jokowi mengatakan bahwa dirinya bersedia jadi duta pemasaran mobil hasil kerja anak-anak SMK tersebut. Jokowi memberi semangat kepada para anak-anak itu, bahwa setiak hasil karya harus dihargai dan malah harus didorong untuk berbuat lebih banyak lagi, tidak malah mematikannya seperti dilakukan pejabat lain, seperti yang dilakukan oleh Menteri Pendidikan M. Nuh misalnya. Singkatnya, awal tahun 2012, persis 7 tahun setelah 11-April 2005, nama Jokowi mulai muncul ke permukaan. Belum lagi sebelum itu, Jokowi sudah berkonflik dengan Gubernur Jateng, Bibit Waluyo terkait dengan pabrik es. Dengan semua keadaan itu, maka lengkaplah pemberitaan Jokowi di media nasional, jauh mengalahkan tokoh-tokoh nasional, maupun mereka yang hanya mengaku sebagai tokoh walau pun sebenarnya bukan siapa-siapa, seperti Rhoma Irama misalnya, bukan siapa-siapa tetapi mengganggap dirinya adalah tokoh nasional. Dan akhirnya, kita tahu selanjutnya, Jokowi diusung oleh PDI P sebagai cagub DKI, yang mana dimenangkan oleh Jokowi.

Terakhir, awal Januari 2013, nama Jokowi langsung menempati urutan pertama sebagai capres versi survei, mengalahkan nama Prabowo, Megawati, ARB, dan nama-nama lain yang sudah wira-wiri di iklan televisi. Kemunculan tiba-tiba tersebut pun akhirnya membuat Prabowo menyindir Jokowi bahwa kepopuleran Jokowi hanya karena surveinya dibayar, sebuah komentar yang nyinyir dari seorang jenderal pecatan.

Kemunculan tiba-tiba Jokowi ini adalah persis seperti yang diramalkan oleh kelompok Indigo tersebut, pemimpin Indonesia lahir dari kesederhanaan yang tiba-tiba jadi pemimpin yang digambarkan dengan orang dengan mahkota di kepalanya.

Gambaran alam dan bendera (capture dari youtube)

Rumah sederhana tempat lahirnya pemimpin RI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun