Nachrowi Ramli (Merdeka.com)
Entah begurau benaran atau dari bergurau untuk jadi serius, Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama alias Ahok memperkenalkan Nara, panggilan akrab Nachrowi Ramli, sebagai pendampingnya kelak jika kelak Ahok sudah DKI-1 menggantikan Jokowi yang jadi RI-1. Dalam banyak pengataman saya, Nara bukan pasangan yang tepat bagi Ahok dan bagi Jakarta.
Mungkin, barangkali, banyak orang Betawi yang mengharapkan Nara jadi wakil gubernur DKI. Tetapi, hal itu tidak cukup untuk menjadikan Nara sebagai pendamping Ahok. Dalam banyak tindak-tanduk Nara, terlihat sekali bahwa Nara bukan pribadi dengan jiwa pengabdian. Saya ulangi, NARA BUKAN PRIBADI YANG MEMILIKI JIWA PENGABDIAN DAN PELAYANAN. Nara hanyalah sosok yang dan warisan Orde Baru, sosok yang ingin jadi patron, bukan pelayan. Padahal, yang diharapkan dalam membenahi Jakarta adalah orang yang memiliki jiwa pelayan dan melayani, bukan sebaliknya seperti kebanyakan pejabat lain di negeri ini.
Menurut saya, orang yang tepat menjadi pendampong Ahok adalah orang yang patuh dan tunduk kepada atasannya, yang mana dalam hal ini Ahok sebagai gubernur. Oleh karena itu, melihat dari gerak-gerik dan tingkah polah Nara, maka Nara bukanlah pilihan yang tepat. Jakarta akan stack jika Nara jadi wakil. Oleh karena, pilihlah wakil yang baik, yang punya jiwa pengabdian, bukan orang dengan pribadi majikan. Pilihannya, bisa Ibu Yani yang saat ini menjabat sebagai deputi gubernur, atau Oneng, atau siapa saja yang sejenis, yang mau turun ke lapangan melihat dan mendengar apa yang terjadi di lapangan, melihat realitas yang ada di masyarakat. Jika tidak begitu, maka akan runyam semua yang telah Anda bersama Jokowi rintis. Jakarta perlu dobrakan besar untuk menyadarkan masyarakatnya untuk tertib dan patuh pada aturan.
