Sebenarnya saya sangat malas untuk membahas tentang DPR, seolah - olah tidak ada habisnya untuk membicarakan keburukannya.
Kalau bicara kebaikannya, belum 1 jam juga udah rampung.
Mungkin saya saja yang tidak tahu, ataukah ada pembaca yang tahu??
He3x
Kalau membicarakan keburukan, bisa berhari-hari juga belum selesai, dimulai dari rencana pembangunan gedung DPR yang kontroversial, setelah gagal di rencana pembangunan, berubah menjadi renovasi toilet, renovasi ruang banggar, belum lagi wisata DPR berkedok kunjungan DPR yang lagi heboh, dan lain sebagainya.
Hampir setiap hari, media mengulas sepak terjang dari para anggota dewan kita yang katanya terhormat.
Belum lagi banyaknya para anggota Dewan kita yang terhormat terlibat Korupsi, Hedonisme, Perselingkuhan, ataupun yang hobi mesum ria.
Yah... Benar-benar memuakkan dan menjijikkan, hampir semua para anggota Dewan kita selalu menjadi sorotan di media.
Para anggota Dewan kita yang katanya mewakili rakyat, ternyata mereka hanya mewakili rakyat yang tidak bisa keluar negeri, mewakili rakyat untuk hidup mewah, mewakili kesenangan di atas penderiataan rakyat.
Yah... Semuanya sudah diwakilkan ke anggota Dewan kita yang terhormat.
Tetapi DPR kita seolah lupa yang seharusnya untuk mewakili aspirasi rakyat, tetapi mereka hanya menjadi corong penguasa, corong partai, mereka hanya mengejar materi, mengejar kesenangan dunia.
Disaat ini rakyat sudah banyak yang sengsara, dihimpit kebutuhan hidup. DPR kita sibuk untuk mengejar gaya hidup
Rakyat berjuang untuk bisa makan sesuap nasi, eh... para anggota Dewan kita berjuang untuk bisa memakan semua yang ada didepannya, tidak peduli itu makanan tapi juga memakan teman, bahkan memakan uang rakyat.
Disaat Beban subsidi BBM sedang diributkan, rakyat dihimbau untuk berhemat, tetapi para Anggota DPR kita yang terhormat, malah berusaha untuk menghamburkan dengan wisata berkedok kunjugan.
Benar-benar menjengkelkan perasaan rakyat kecil.
DPR kita tidak pernah memihak rakyat kecil, rakyat kecil hanya diperalat saja.
Apakah DPR kita buta??
Tidak... ,
Mereka tidak buta, tetapi hanya memandang dengan sebelah mata, terhadap kondisi rakyat kita, Mereka seolah tidak peduli rakyat kecil.
Apakah DPR kita mengidap penyakit Ptosis!
Apa itu Ptosis?
Ptosis adalah kondisi tertutupnya kelopak mata, biasanya terjadi pada salah satu dari kelopak mata (Kanan atau kiri), dan kelopak mata tersebut susah untuk dibuka/diangkat. Sehingga penderita Ptosis hanya bisa memandang dengan sebelah mata saja. (Secara fisik atau dalam arti yang sebenarnya)
Ptosis ini disebabkan karena otot levator palbebra melemah.
Ptosis ini, bisa menyebabkan gangguan penglihatan, pandangan berganda (Diplopia), dan membuat pandangan mata menjadi sempit, karena pasien hanya bisa memandang dengan satu mata yang terbuka.
Ptosis ini biasanya terjadi pada Pasien Myasthenia Gravis, Tumor otak, ataupun akibat kecelakaan/benturan pada wajah.
Apakah Anggota Dewan kita terkena Ptosis, entahlah...
Tetapi mereka memang memandang rakyat dengan sebelah mata...
Istilah dalam bahasa jawa, "picek"....
Tragis, ironis, miris...
Tulisan ini dibuat oleh pasien Myasthenia Gravis yang mengalami Ptosis....
Yang hanya bisa memandang dengan sebelah mata saja secara fisik, tetapi bukan memandang sebelah mata secara batiniah...
Seandainya ada anggota Dewan yang tergerak dan ingin membantu pasien bisa kunjungi :
www.mgindonesia.org