Erupsi Gunung Merapi 2010
Gunung Merapi, siapa yang tidak kenal dengan gunung yang merupakan salah satu gunung paling aktif di dunia ini. Kegagahannya yang menjulang tinggi besar seakan menunjukkan keberadaannya di tengah masyarakat, gunung yang berada di antara provinsi D.I. Yogyakarta dan Jawa Tengah ini memang berada di jalur cincin api nusantara. Gunung yang pada saat erupsi slalu disebut-sebut dengan jargon "Merapi tak Pernah Ingkar Janji" ini memang sangat eksotis pemandangan alamnya, maka tidak heran jika banyak wisatawan yang ingin menginjakkan kakinya di sini. Saya sendiri adalah warga Sleman Yogyakarta, gunung tersebut berdiri gagah sekitar 25 kilometer dari tempat tinggal saya. Walaupun jaraknya cukup jauh tapi Merapi tetap tampak gagah dan indah dari rumah saya, sudah berulang kali saya menginjakkan kaki di gunung ini, baik saat dalam kondisi aman ataupun saat sedang 'batuk' atau erupsi. Keindahan alamnya membuat saya terpikat karena saya yang hobby fotografi dimanjakan dengan keeksotisannya setiap saat. Berada di lerengnya saja Merapi telah menyambut dengan udara kkhasnya yaitu dingin, terlebih saat malam hari, tapi bukan saat erupsi tentunya. Makin ke atas kita akan disambut oleh deretan hutan yang lebat, jika kita naik menuju tempat wisata Kaliurang di perjalanan kita akan menjumpai puluhan penginapan/villa yang menawarkan fasilitas-fasilitasnya dengan harga terjangkau, dan di Kaliurangnya kita akan disuguhi sebuah air terjun dan pemandian yang bernama Telaga Putri, di situ kita juga akan digoda oleh sekawanan monyet-monyet liar yang hidup di hutan Merapi. Jika kita melalui jalur lain yaitu melalui Kali Adem dan Kali Kuning, tentunya tidak akan melewatkan Taman Nasional Gunung Merapi yang amat luas itu, deretan hutan pinus yang terbelah sungai-sungai dari Merapi akan membuat kita takjub akan keindahan dan keasriannya.


Naik lagi perjalanan kita dari temapat ini kita akan sampai di desa terakhir yang berada paling atas dari Gunung Merapi, desa ini bernama Kinahrejo, tentu kita sudah familiar dengan desa ini, desa yang merupakan daerah tempat tinggal almarhum juru kunci Merapi yang bernama Mbah Maridjan yang meninggal saat erupsi hebat tahun 2010 yang lalu karena terjangan awan panas/wedhus gembel dan material Merapi. Lokasi desa ini hanya sekitar 4 kilometer dari puncak gunung Merapi, tahun 2010 kemarin desa yang asri ini luluh lantah tersapu awan panas dan material dari Merapi yang mengakibatkan hilangnya beberapa nyawa manusia termasuk sang juru kunci dan wartawan media elektronik yang sedang akan menyelamatkan Mbah Maridjan. Letusan terkahir kemarin memang cukup dasyat karena radius awan panasnya mencapai 20 kilometer jauhnya dari puncak Merapi, wargapun dilarang berada dalam radius tersebut karena bahaya awan panas. Memang di balik keindahan dan keeksotisan Merapi ini menyimpan bahaya yang dapat mengancam penduduk di sekitarnya, memang anggapan masyarakat tentang "Merapi tak Pernah Ingkar Janji" tersebut sangat dipercaya, karena jika memang Merapi sedang bergejolak maka sang gunung akan menimbulkan bahaya yang sangat besar, tetapi dengan erupsi yang dilakukannya masyarakat juga dijanjikan akan dihidupi dengan tanah pertanian yang subur, pasir dan batu yang melimpah yang dapat ditambang sebanyak-banyaknya. Saya sendiri meyakini hal itu setelah saya melihat semua kejadian dan dampak dari erupsi Merapi tahun 2010 kemarin, mulai dari awan panas yang dikeluarkan Merapi, hujan abu, hujan pasir, hujan kerikil, serta banjir lahar dingin yang dasyat. Saat ini memang Merapi sudah dalam status normal, namun banjir lahar dingin masih mengancam karena masih jutaan meter kubik material yang dikeluarkan Merapi tahun 2010 kemarin masih menumpuk di atas. Tapi jangan takut dengan Merapi begitu kata warga yang berada di kaki gunung Merapi, karena Merapi menyimpan keindahan alam yang tiada taranya walaupun tersimpan juga bahaya di dalamnya, yang terpenting adalah Merapi tidak pernah ingkar janji, begitu sang gunung bergejolak maka jauhilah, tapi ketika normal datanglah karena Merapi akan menghidupi warganya dengan pasir yang melimpah, tanah yang subur, alam yang asri. Merapi tidak akan tidur dan akan selalu mengingatkan warganya sampai nanti.







Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI