Bencana nasional wabah virus corona atau pandemi COVID-19 tidak hanya menimbulkan korban berupa mereka yang terjangkit virus mematikan itu tetapi juga dampak kepada warga masyarakat kalangan bawah yang kehilangan penghasilan akibat wabah virus corona.
Pekerja harian yang mendapat upah harian untuk keperluan makan dan kebutuhan lainnya merupakan kelompok masyarakat yang rentan terhadap dampak pandemi COVID-19. Dengan adanya penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, mereka tidak dapat mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan pokok.
tetapi masih ada saja warga yang mengeluh atas ketidak ketahuannya tentang pengurusan dana bansos yang Keharusan membawa surat dari RT dan memiliki kartu identitas membuat penyaluran bantuan tersendat.
Seperti yang diungkapkan Suhartiningsih(49), Warga Jalan Haji Remaih " sebelumnya saya sudah tegaskan kepada pihak Humas RT untuk siapa saja data penerima bansos, tetapi tidak digubris sekalipun sampai sampai anak saya sendiri yang jalan ke rumah pak RT dan memfoto datanya, Padahal RT lain disebar melewati group warga-nya"
Bagi Kemensos, salah satu kunci untuk kelancaran pendistribusian itu adalah dengan membuka daftar nama penerima bansos sembako dan dana tunai. Dengan data itu, masyarakat dapat ikut mengawasi penerima bansos.
" Saya sudah cek di link anak saya dapat. karena saya awam akhirnya saya minta datanya siapa aja yang dapat tapi jawabannya katanya dari pak RT tidak boleh dishare karena datanya terlalu sedikit, sehingga melakukan penjaprian satu satu. Saya akhirnya tanya warga RT lain dan mereka disebar data-nya yang mendapatkan bansos. Saya tegaskan kembali untuk menyebarkan data di group warga agar tidak terjadi miskomunikasi terhadap warganya. kan belum tentu semua warga mengerti cara mengecek dana bansos" Tegasnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H