Mohon tunggu...
Andreas Rio pamungkas
Andreas Rio pamungkas Mohon Tunggu... Guru - Penulis, Pendidik, Jurnalis

Belajar, bertumbuh dan berkembang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak Penantian

28 Juli 2021   18:56 Diperbarui: 28 Juli 2021   19:00 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku konflik kasih karya Andreas rio Pamungkas

Jika suatu saat nanti senja mulai mendekat
Sajak ku tak lagi untuk puisi
Mulutku terus membeku dalam puasa
Ratap dan rintih menjadi runtuh

Pagi tak kunjung bertemu
Sebab hujan akan menerka
Menyambut langkah kaki siang dengan gemetar sesuatu yang pada akhirnya telah tiba

Buatlah kisah-Mu diantara Kasih-Mu, karna penutup yang paling baik diantara fajar lahirnya kembali seorang bayi dari rahim sang ibu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun