Pagi ini (Jumat, 24/01/2025), ketika membuka beranda Instagram, saya  memperoleh informasi dari Kompas TV tentang program tidur siang yang dilaksanakan di SMP Negeri 39 Surabaya. Program ini hanya berlaku setiap hari Rabu dan bersifat wajib bagi seluruh siswa. Harapannya adalah agar bisa menyegarkan pikiran dan memberi waktu istirahat buat siswa.
Dilansir dari Detik.com, Kepala SMPN 39 Surabaya, Rini Aswinarti menyatakan ini adalah terobosan baru dari sekolahnya. Belum permanen, program tidur siang baru memasuki proses uji coba pertama yang dilaksanakan setiap hari Rabu.
Dari uji coba program ini, Rini dan timnya akan melakukan evaluasi untuk menyempurnakan pelaksanaannya. Sehingga diharapkan bisa mencapai tujuan program yakni agar siswa lebih fokus belajar tanpa mengantuk di kelas.
"Semua siswa kami coba, kelemahannya di mana akan kami perbaiki. Kelebihannya apa? Berhubung kelemahannya, anak-anak itu ada yang bawa tikar. Pikiran saya nggak seperti itu. Memang kecerdasan itu berbeda-beda, kemampuan juga berbeda-beda," kata Rini
Kepala SMPN 39 Surabaya, Rini Aswinarti menyatakan ini adalah terobosan baru dari sekolahnya. Belum permanen, program tidur siang baru memasuki proses uji coba pertama yang dilaksanakan setiap hari Rabu.
Dari uji coba program ini, Rini dan timnya akan melakukan evaluasi untuk menyempurnakan pelaksanaannya. Sehingga diharapkan bisa mencapai tujuan program yaki agar siswa lebih fokus belajar tanpa mengantuk di kelas.
"Semua siswa kami coba, kelemahannya di mana akan kami perbaiki. Kelebihannya apa? Berhubung kelemahannya, anak-anak itu ada yang bawa tikar. Pikiran saya nggak seperti itu. Memang kecerdasan itu berbeda-beda, kemampuan juga berbeda-beda," kata Rini
Kepala SMPN 39 Surabaya, Rini Aswinarti menyatakan ini adalah terobosan baru dari sekolahnya. Belum permanen, program tidur siang baru memasuki proses uji coba pertama yang dilaksanakan setiap hari Rabu.
Dari uji coba program ini, Rini dan timnya akan melakukan evaluasi untuk menyempurnakan pelaksanaanya. Sehingga diharapkan bisa mencapai tujuan program yaki agar siswa lebih fokus belajar tanpa mengantuk di kelas.
"Semua siswa kami coba, kelemahannya di mana akan kami perbaiki. Kelebihannya apa? Berhubung kelemahannya, anak-anak itu ada yang bawa tikar. Pikiran saya nggak seperti itu. Memang kecerdasan itu berbeda-beda, kemampuan juga berbeda-beda," kata Rini