Jika membaca biografi orang-orang sukses akan ditemukan bahwa mereka tidak berdalih atau tidak membuat/menciptakan alasan atas situasi yang mereka alami. Prinsip yang mereka miliki adalah kesuksesan, sehingga seluruh pemikiran dan energi tercurah total untuk menggapai keberhasilan hidup.
Sebaliknya, jika menyaksikan dan mengalami kebersamaan hidup dengan orang yang biasa-biasa saja dalam hidup, untuk tidak mengatakan bahwa mereka telah gagal, akan kita dapati bahwa mereka berkecenderungan untuk berdalih atau akan membuat/menciptakan alasan atas situasi yang mereka alami.
Orang yang tidak memiliki rencana, tujuan, dan prioritas hidup akan memiliki sangat banyak dalih untuk menjelaskan mengapa mereka tidak melakukan ini dan itu dalam kehidupan. Demikian halnya dengan orang yang "biasa-biasa saja" dalam kehidupannya, akan ditemukan beribu dalih mengapa tidak menjadi orang sukses dalam hidup.
Hal yang demikian tidak akan kita temukan dalam diri orang sukses atau mereka yang berhasil dalam hidup. Mereka tidak mempunyai dalih. Tidak akan kita dengar mereka berkata kurangnya pendidikan atau keterampilan, kurangnya waktu dan tenaga, atau menyalahkan orang lain dan situasi di sekelilingnya.
Yang terutama bagi mereka adalah menemukan segala peluang dalam diri, serta memanfaatkan segala tempat dan situasi untuk meraih kesuksesan. Artinya tidak ada dalih untuk bersembunyi, tetapi menemukan peluang untuk menjadi "berkat" bagi kehidupan.
Salah satu penyakit yang terkenal bertalian dengan kehidupan manusia adalah penyakit excusitis atau penyakit dalih, penyakit kegagalan. Penyakit ini telah menghinggapi kebanyakan orang yang biasa-biasa saja dalam kehidupannya.
Mereka memiliki segudang dalih untuk membenarkan situasi yang mereka alami. Mereka akan menggunakan dalih yang ada untuk menjelaskan diri dan kondisi 'biasa-biasa saja" yang dihadapinya.
Ini berbeda dengan orang-orang suskses. Mereka tidak berdalih. Sedemikian kuatnya pikiran akan kesuksesan sehingga tidak ada alasan dan kebohongan dalam diri. Seluruh energi tercurah habis pada satu tujuan, yaitu kesuksesan.
Tak jarang hidup kita, tempat kerja, dan lingkungan kita "berjalan" biasa-biasa saja, atau perlahan-lahan menuju kemunduran karena diri kita, rekan-rekan kerja, dan orang-orang di lingkungan kita terlalu banyak berdalih sehingga tidak bergerak menuju kesuksesan/keberhasilan/kemajuan.
Saatnya menyingkirkan dalih, menghindari kebohongan, dan bersembunyi di balik latar belakang untuk berubah ke arah yang lebih baik. Sebuah kemajuan dan perubahan tidak akan pernah terwujud jika kita masih memiliki banyak dalih dalam pikiran kita.