Mohon tunggu...
Andreas Neke
Andreas Neke Mohon Tunggu... Guru - Pegiat media sosial

Andreas Neke lahir di Sobo (Mangulewa) pada 08/03/80. Pendidikan Dasar di SDI Waruwaja. Pendidikan Menengah di SMPN 2 Bajawa dan SMAN Bajawa. Selanjutnya ke Seminari KPA St. Paulus Mataloko (2 tahun) , dan Pendidikan Calon Imam Kapusin (OFM Cap) di Sibolga (1 tahun), Parapat (1 tahun) , Nias (1 tahun), STFT St. Yohanes Pematangsiantar (4 tahun), TOP di Paroki St. Fransiskus Xaverius Ndondo (10 bulan), serta Pasca Sarjana (2 tahun). Pernah mengajar di SMA St. Clemens Boawae (2010-2017). Saat ini mengajar di SMK Sanjaya Bajawa. Aktif menulis opini di HU Flores Pos. Sudah menulis 2 buah buku yang berjudul REMAJA DAN PERGUMULAN JATI DIRINYA dan IMAN YANG MEMBUMI. Tinggal di Padhawoli, Kel. Trikora, Bajawa, Flores, NTT.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Membangun Ngada tanpa Sekat setelah Pilkada 2024

29 November 2024   10:14 Diperbarui: 29 November 2024   10:14 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSKnLGMEKfCRrDvE0W5x6swUwGrnqePlfuGeA&s

Proses Pilkada Ngada 2024 untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati Ngada lima tahun ke depan telah usai pada 27 November 2024. Hasilnya sudah diketahui publik, tinggal menunggu pengumuman resmi dari KPU sebagai penyelenggara resmi proses Pilkada 2024, dan kiranya sebagai warga masyarakat yang baik kita perlu menghargai seluruh proses yang ada.

Tak dapat dipungkiri bahwa tensi politik sebelum dan setelah proses pemilihan masih memanas sampai saat ini. Tugas kita bukan untuk memanasi tensi politik, tetapi menurunkan tensi politik agar kehidupan kita bisa berjalan seperti sedia kala. Selanjutnya adalah bagaimana merajut kembali perbedaan pilihan politik setelah Pilkada ini.

Bahayanya adalah jika masih tetap tinggal dalam tensi yang memanas, maka seluruh proses kehidupan ke depan akan mudah tersulut api konflik dan kekerasan. Harapannya bahwa kedua hal ini tidak terjadi dalam masyarakat Ngada yang terkenal cinta damai, karena tugas kita adalah tetap menjaga dan merawat kondusifitas kehidupan bersama agar tetap harmonis. Dengan demikian geliat kehidupan sosial, ekonomi, budaya, dan religius dapat berjalan tanpa bayang-bayang kemenangan dan  atau kekalahan politik.

Ini menjadi tugas semua masyarakat Ngada. Tensi politik sudah seharusnya meredah setelah mengetahui hasilnya. Bagaimana pun proses Pilkada telah usai dan proses kehidupan harus tetap berjalan, show must go on. Dan agar ini dapat belangsung dengan baik, semuanya harus dengan lapang dada menerima kemenangan dan kekalahan masing-masing pihak.

Tanpa kedewasaan politik, yang terjadi adalah dendam politik yang akan berbahaya bagi kehidupan bersama. Sudah saatnya kita membangun Ngada tanpa sekat politik.

Ini memang terdengar ideal dan menarik, tetapi dalam praktiknya sering menjadi jargon kosong. Tetapi sejatinya yang ideal ini menjadi cita-cita untuk diperjuangkan oleh semua pihak untuk mewujudkannya dalam kehidupan nyata.

Kita harus berani untuk mewujudkan janji untuk membangun tanpa diskriminasi. Kampanye politik bukan sekedar propaganda, tetapi harus memujud dalam tindakan konkret yang berfokus pada kesejahteraan masyarakat secara luas.

Ini menjadi asa semua masyarakat Ngada. Dan semuanya dapat direalisasikan jika kita masing-masing dapat dengan jiwa besar dan berlapang dada mengakui kemenangan dan kekalahan masing-masing tanpa saling curiga satu sama lain.

Sikap berani mengakui kemenangan pihak lawan merupakan bukti jiwa ksatria. Ini harus ditunjukkan secara real dalam kehidupan nyata. Sebaliknya sikap bela rasa dan solidaritas dari pihak yang menang juga merupakan keniscayaan.

Masyarakat Ngada sedang dalam proses ini. Kita sedang menunggu dan bergerak ke sana. Kiranya tidak ada lagi sikap dan tindakan provokatif yang merusak demokrasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun