Sehari setelah pemungutan suara pada Pilkada Ngada 2024, masyarakat sudah dengan pasti mengetahui kemenangan dan atau kekalahan Paslon-nya yakni antara Andreas Paru-Moses Jala (APMJ) atau Raymundus Bena-Bernadinus Dhey Ngebu (MURNI).
Hal ini sangat dimungkinkan karena transparansi proses pemungutan dan penghitungan suara di semua TPS dan bersamaan pula dengan cepatnya informasi yang disampaikan oleh KPU yang dapat diakses langsung oleh masing masing orang melalui portal KPU.
Namun demikian sebagai warga masyarakat yang baik, kiranya menunggu pengumuman resmi dari KPU Ngada setelah menjalani seluruh tahapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dan Penetapan Hasil Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota seturut PKPU Nomor 18 Tahun 2024.
Bersamaan dengan itu, segenap warga masyarakat diharapkan untuk tetap menjaga kondusifitas dan rasa persaudaraan sebagai warga Ngada yang cinta damai dalam aneka perbedaan termasuk perbedaan pilihan politik.
Ini menjadi harapan sebagai warga masyarakat agar kita tidak kehilangan rasionalitas dan rasa persaudaraan. Bagaimanapun perbedaan adalah keniscayaan dan kiranya tetap menghargai perbedaan pilihan politik tersebut. Kubu-kubu politik sejatinya telah usai, dan kita diharapkan untuk kembali merajut tali persaudaraan karena perbedaan pilihan politik.
Dan ini semua harus dimulai oleh para pemimpinnya. Sebagai warga masyarakat, harapannya agar contoh baik ini akan dimulai oleh Andreas Paru-Moses Jala dan Raymundus Bena-Bernadinus Dhey Ngebu, baik di ruang privat maupun di ruang publik.
Masyarakat akan melihat contoh dari pemimpinnya. Contoh rasionalitas dan rasa persaudaraan harus ditunjukkan pertama-tama oleh kedua Paslon. Bila kedua Paslon ini tetap dapat bersikap dan bertindak secara sportif, masyarakat pun akan dengan cepat move on.
Sudah saatnya sekat-sekat politik dibuka agar masyarakat Ngada hidup tanpa sekat, yang dengannya kondusifitas kehidupan dapat berjalan seperti sedia kala. Bagaimanapun masyarakat harus sadar bahwa siapa pun yang terpilih pada akhirnya akan menjadi pemimpin Ngada, yang akan memimpin dan mengayomi seluruh masyarakat Ngada.
Semuanya boleh berbeda, tetapi perbedaan tidak dapat menjadi alasan untuk perpecahan. Dan pada akhirnya, ini harus dimulai oleh para kompetitor sebagai wujud dari sportifitas dan rasa persaudaraan. Bila para kompetitor telah bersatu dalam hati, budi, dan aksi, maka mayarakatpun akan mengikutinya secara natural.
Sebaliknya, jika para kompetitor tetap berkompetisi di luar waktu berkompetisi, yang terjadi adalah ruang-ruang gelap kompetisi, yang akan berdampak pada balas dendam politik yang akan menyakiti semua orang.