Kisah ini hendak mengajarkan kita bahwasannya sesuatu yang baru akan terwujud bila sesuatu yang lama atau usang telah dimusnahkan. Tanpa pemusnahan terhadap sesuatu yang lama, maka sesuatu yang baru tidak akan pernah ada.
Demikian halnya dengan diri kita masing-masing. Diri yang baru tidak akan terlahir selama diri yang lama tidak dilenyapkan seutuhnya. Tanpa "kelahiran diri yang baru", ini layaknya ular berganti kulit. Seekor ular tetaplah seekor ular walaupun telah berganti kulit ratusan kali.
Jika kita menghendaki perubahan diri, maka pertama-tama yang harus dilakukan adalah melenyapkan seutuhnya diri yang lama.
Mudah-mudahan kita bisa terlahir menjadi pribadi-pribadi baru, tetapi bukan hanya berubah rupa dengan tetap pada konsep diri yang lama seperti seekor ular yang telah berganti kulit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H