Mohon tunggu...
Andreas Neke
Andreas Neke Mohon Tunggu... Guru - Pegiat media sosial

Andreas Neke lahir di Sobo (Mangulewa) pada 08/03/80. Pendidikan Dasar di SDI Waruwaja. Pendidikan Menengah di SMPN 2 Bajawa dan SMAN Bajawa. Selanjutnya ke Seminari KPA St. Paulus Mataloko (2 tahun) , dan Pendidikan Calon Imam Kapusin (OFM Cap) di Sibolga (1 tahun), Parapat (1 tahun) , Nias (1 tahun), STFT St. Yohanes Pematangsiantar (4 tahun), TOP di Paroki St. Fransiskus Xaverius Ndondo (10 bulan), serta Pasca Sarjana (2 tahun). Pernah mengajar di SMA St. Clemens Boawae (2010-2017). Saat ini mengajar di SMK Sanjaya Bajawa. Aktif menulis opini di HU Flores Pos. Sudah menulis 2 buah buku yang berjudul REMAJA DAN PERGUMULAN JATI DIRINYA dan IMAN YANG MEMBUMI. Tinggal di Padhawoli, Kel. Trikora, Bajawa, Flores, NTT.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Penggunaan Obat-obatan menurut Moral Katolik

6 Juni 2024   16:00 Diperbarui: 6 Juni 2024   16:23 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dataimagejpeg;base64,9j4AAQSkZJRgABAQAAAQABAAD2wCEAAkGBxASEhUSERIWEhUXEBUVFRUWFRUXFRU

Peristiwa sakit sudah dialami oleh manusia sejak awal keberadaannya. Sejak awal, manusia memakai ramuan tradisional untuk menyembuhkan berbagai penyakit yang dideritanya. Manusia belajar dari pengalaman bagaimana harus mengobati penyakit. Pengalaman yang ada mengajarkan bahwa tubuh yang terganggu dapat dipulihkan dengan ramuan yang terbuat dari bahan-bahan yang disediakan oleh alam.[1] Kita akan membahas tentang obat-obatan dan operasi. Obat-obatan yang dimaksud adalah obat buatan, bukan ramuan tradisional. Maka pembahasan kita akan dibagi dalam dua bagian besar yakni: a) obat-obatan, dan b) operasi.

1. Pengertian dan Fungsi Obat

Obat adalah suatu substansi/bahan yang digunakan untuk mendiagnosa, menyembuhkan, mengatasi, membebaskan, atau mencegah penyakit. Perlu disadari bahwa pada dasarnya tubuh telah memiliki daya yang bermanfaat untuk menangkal beragam serangan penyakit. Namun daya itu sifatnya terbatas sehingga dapat timbul gejala yang disebut penyakit. Terhadap penyakit yang menyerang tubuh, obat mendapat tempat untuk membantu dan bukannya menekan, yang pada hakikatnya mendesak atau mengambil peran sarana-sarana tubuh untuk menangani serangan-serangan penyakit, kecuali jika tubuh tidak lagi mempunyai sarana-sarana sebagaimana mestinya. Yang bisa dikatakan bahwa penggunaan obat-obatan secara berlebihan dapat melemahkan atau melumpuhkan daya tahan tubuh untuk melawan serangan penyakit. Maka obat mesti diperlakukan sebagai sarana pelayanan kesehatan atau yang memiliki sifat mengatasi gejala penyakit sehingga terbantu menuju kesembuhan.[2]

2. Efek Samping Penggunaan Obat-obatan

Penggunaan obat tertentu dapat menimbulkan gejala yang tidak diharapkan dan dikehendaki. Hal ini tidak dapat dihindarkan karena sifat bawaan obat-obatan tersebut dan juga kondisi orang yang memakainya. Artinya bahwa obat tertentu tidaklah sama untuk semua orang untuk tingkat kesembuhan dan efek yang ditimbulkannya. Untuk lebih terangnya berikut adalah efek samping penggunaan obat-obatan:[3]

  1. Alergi yaitu kombinasi antara obat dan anti bodi yang ditimbulkan oleh obat sebagai "benda asing" yang merangsang keluarnya zat-zat tubuh yang mengakibatkan timbulnya gejala-gejala alergi.
    1. Karsinogenitas yaitu kombinasi bahan-bahan yang dalam keadaan biasa dapat menimbulkan kanker. Istilah karsinogenitas berasal dari kata carcinom yang artinya kanker dan gen yang artinya menimbulkan. Misalnya suntikan silikon untuk kecantikan tubuh terutama payudara dapat menyebabkan kanker.
    2. Teratogenitas yaitu kombinasi bahan-bahan yang dapat menimbulkan cacat. Istilah teratogenitas berasal dari kata teratos yang artinya salah bentuk dan gen yang artinya mengakibatkan. Efek samping teratogenitas menyebabkan cacat pada buah kandungan, terutama pada umur kandungan bulan. Misalnya domide yakni obat yang mengandung efek samping sedative (obat tidur) dapat menimbulkan efek samping teratogenik bila diberikan kepada ibu pada masa awal kehamilan.
    3. Indiosinkrasi yaitu efek samping karena sifat bawaan khusus bagi sekelompok kecil orang yang tidak tahan pada obat anti malaria (primaquina). Akibatnya ialah anemia hemolitika (pecahnya sel/butir darah merah).
    4. Keracunan karena kelebihan dosis atau tidak sesuai takaran (over dosis).
    5. Gejala-gejala umum lain seperti mual, muntah-muntah, diare, dan lain sebagainya.


3. Beberapa Efek Buruk Lainnya

Selain efek samping di atas ada juga beberapa pengaruh buruk obat-obatan karena cara pemakaiannya. Adapun efek buruk yang dimaksud ialah: [4]


  1. Toleransi obat yaitu berkurangnya khasiat obat setelah pemakaiannya berturut-turut dalam jangka waktu yang agak lama (toleransi kronis) atau waktu yang singkat (toleransi akut). Maka seseorang perlu penambahan takaran obat untuk memperoleh efek yang sama, walaupun organ-organ tubuhnya tidak dapat menerimanya.[5]
  2. Resistensi kuman dan supra infeksi yaitu ketahanan kuman terhadap obat anti kuman karena penggunaan secara kurang sempurna (resistensi kuman). Sedangkan supra infeksi yaitu gejala infeksi karena kuman yang merajalela karena matinya kuman-kuman lain yang menyainginya.
  3. Drug addition (defendensi fisik) yakni ketergantungan orang terhadap obat agar tubuhnya berfungsi normal, dan jika tidak akan membuat gejala-gejala yang menyiksa dirinya seperti kejang-kejang, muntah-muntah dan lain sebagainya.
  4. Drug habituation (defendensi psikis) yakni ketergantungan seseorang terhadap pemakaian obat yang memberi rasa nyaman.

Beberapa jenis obat-obatan yang menyebabkan ketergantungan yang menyiksa baik fisik maupun psikis pemakai antara lain:[6]

a. Golongan narkotika: candu, morfin, heroin, kokain dan lain-lain yang menjadi penawar nyeri dan membuat orang tertidur.

b. Golongan stimulant: kafein, nikotin, alkohol dan lain-lain yang memacu susunan syaraf pusat sehingga mencegah kelelahan.

c. Golongan sedatif: mencegah susunan syaraf pusat, menenangkan dan menidurkan.

d. Golongan hallucinogen: meskalin, ganja, dan lain sebagainya yang menimbulkan halusinasi, perubahan pikiran, emosi dan lain sebagainya.

4. Hak dan Kewajiban Memakai Obat

Pemulihan atau pemeliharaan kesehatan adalah hak dan kewajiban setiap orang. Pemakaian obat sebagai salah satu sarana memelihara dan memulihkan kesehatan juga adalah hak setiap orang. Hak dan kewajiban untuk memakai obat-obatan tersebut tidak lepas dari pihak-pihak yang bertugas atau yang berkewajiban untuk mengusahakan sarana-sarana itu atau persoalan-persoalan mengenai sarana biasa dan luar biasa.[7]

Pertama, hak atas obat perlu diatur demi pemenuhan yang lebih efektif oleh lembaga atau orang-orang tertentu yang bertanggung jawab atas obat-obatan. Kedua, kewajiban terhadap penggunaan obat-obatan adalah sejauh obat itu termasuk sarana biasa (proporsional) dan bila menolaknya akan merugikan atau membahayakan hidup atau kesehatannya. Sebaliknya, seseorang memiliki hak untuk pemakaian obat-obat tersebut jika merupakan sarana luar biasa (tidak proporsional). Yang jelas bahwa terhadap pemakaian obat-obatan wajib mengindahkan hal-hal yang berkaitan dengan resep dan perintah yang dianjurkan.[8]

5. Penanggung Jawab Obat-obatan

Berbicara tentang obat-obatan tak lepas dari soal tanggung jawab. Banyak pihak bertanggung jawab atas obat-obatan sehingga pasien dapat memperoleh dan memakai obat-obatan yang baik, juga agar obat tak hanya semata-mata komoditas ekonomi tetapi juga komoditas sosial. Obat mesti diperlakukan sebagai sarana pelayanan kesehatan. Aspek ekonomi dan teknologi harus selaras dengan aspek sosial dan kesehatan. Berikut ini adalah pihak-pihak yang memiliki tanggung jawab terhadap obat-obatan:[9]

5. 1 Tanggung Jawab Pabrik Bahan Baku

Ini terkait dengan bahan baku yang akan disalurkan ke pabrik. Tersedianya bahan baku yang cukup dan kualitas yang bermutu merupakan tanggung jawab pabrik bahan baku.

5. 2 Tanggung Jawab Pabrik Obat

 Pabrik obat memiliki tanggung jawab besar terhadap pembuatan atau pengadaan obat dari pabrik. Dua hal yang sangat menentukan adalah terkait dengan faktor keamanan dan faktor khasiat obat.[10]

  1. Faktor Keamanan. Pabrik obat memiliki tanggung jawab untuk meredusir risiko efek samping obat-obatan sekecil mungkin. Dalam hal ini dituntut adanya pengorbanan untuk meningkatkan mutu obat-obatan meskipun ada persaingan dalam dunia perdagangan.
  2. Faktor Khasiat Obat. Pabrik bertanggung jawab penuh agar obat benar-benar berkhasiat. Obat yang berkhasiat bukan berarti tidak membahayakan dalam keadaan normal, tetapi juga harus dilihat jauh akibat yang ditimbulkannya.

5. 3 Tanggung Jawab Instansi Penyalur

Tanggung jawab instansi penyalur (mencakup impor bahan baku dan obat luar negeri, agen tunggal, pedagang besar, farmasi, toko-toko terutama apotek). Mereka ini bertanggung jawab atas penyimpanan dan penyaluran obat secara benar dan tepat, memenuhi syarat-syarat keamanan, terjaminnya mutu (tidak kadaluwarsa atau palsu). Selain itu mereka harus bekerja untuk kesejahteraan rakyat umum, tidak mencari keuntungan melampaui batas yang wajar, dan dapat terjangkau oleh yang berpenghasilan rendah.[11]

5. 4 Tanggung Jawab Apotek

Apotek berhubungan langsung dengan konsumen. Atas dasar ini, apotek bertanggung jawab sejauh membuat ramuan sendiri, menyimpan obat-obatan jadi, memberi informasi dan konsultasi kepada konsumen perihal dosis, penggunaan, keracunan, membawa resep dokter dengan cermat, dan menyediakan obat yang diminta. Oleh karena itu, mereka perlu mengindahkan Kode Etik Apoteker yang ada (demi kepentingan perikemanusiaan, terikat rahasia jabatan, bertanggung jawab atas segala perbuatan pembantunya, dan menjauhkan diri dari praktek menyodorkan komisi kepada dokter untuk mendapat langganan dan dari periklanan yang menyesatkan).[12]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun