Mohon tunggu...
Andreas Neke
Andreas Neke Mohon Tunggu... Guru - Pegiat media sosial

Andreas Neke lahir di Sobo (Mangulewa) pada 08/03/80. Pendidikan Dasar di SDI Waruwaja. Pendidikan Menengah di SMPN 2 Bajawa dan SMAN Bajawa. Selanjutnya ke Seminari KPA St. Paulus Mataloko (2 tahun) , dan Pendidikan Calon Imam Kapusin (OFM Cap) di Sibolga (1 tahun), Parapat (1 tahun) , Nias (1 tahun), STFT St. Yohanes Pematangsiantar (4 tahun), TOP di Paroki St. Fransiskus Xaverius Ndondo (10 bulan), serta Pasca Sarjana (2 tahun). Pernah mengajar di SMA St. Clemens Boawae (2010-2017). Saat ini mengajar di SMK Sanjaya Bajawa. Aktif menulis opini di HU Flores Pos. Sudah menulis 2 buah buku yang berjudul REMAJA DAN PERGUMULAN JATI DIRINYA dan IMAN YANG MEMBUMI. Tinggal di Padhawoli, Kel. Trikora, Bajawa, Flores, NTT.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Argentina, Messi, Piala Dunia 2022 (Sebuah Pembelajaran Hidup)

6 Juni 2024   08:57 Diperbarui: 6 Juni 2024   09:14 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTYd6-a4uiqZEFsFes8fiAV1DISC85d2wIAnA&s

Perhelatan Piala Dunia 2022 di Qatar telah usai. Namun demikian tetap menyisahkan beragam kisah dan cerita yang layak diperbincangkan hari ini, esok, dan di masa mendatang.

Salah satu hal yang patut mendapat perhatian adalah perihal kegagalan timnas Argentina di awal turnamen. Argentina dan Messi harus kalah dari timnas Arab Saudi dengan skor 2-1.

Sontak hal ini menjadi perbincangan seantero dunia. Ini amat beralasan mengingat Argentina adalah kandidat juara, sedangkan Arab Saudi adalah tim yang sama sekali tidak diperhitungkan.

Namun demikian, bagi timnas Argentina kegagalan di awal turnamen bukanlah akhir dari sebuah perjuangan untuk memenangkan trofi Piala Dunia.

Perlahan namun pasti, Messi cs mampu menunjukkan kelasnya sebagai calon juara Piala Dunia 2022. Mereka mampu mengalahkan Meksiko, Belanda, Kroasia, dan pada akhirnya mengalahkan Perancis di babak final.

Partai finalpun penuh ketegangan dan perjuangan ekstra, mengingat pertandingan harus melewati extra time dan babak adu pinalti.

Perjuangan untuk memenangkan trofi memang harus berlangsung sampai akhir. Kegagalan di awal tidak menjadi halangan untuk melangkah lebih jauh. Kegagalan bukan akhir tetapi awal menuju keberhasilan.

Ini menjadi pelajaran penting bagi kehidupan setiap manusia yang sedang berjuang menata dan mengisi kehidupan.

Tak jarang kita gagal dan jatuh terjerembab oleh berbagai cobaan kehidupan. Namun demikian, kita perlu belajar bahwa setiap kegagalan merupakan awal menuju kesuksesan.

Tak ada orang yang berhasil tanpa kegagalan. Itu artinya bahwa kita perlu belajar dari setiap kegagalan yang kita alami untuk memulai lagi upaya dan usaha baru dalam menggapai sesuatu yang kita dambakan dalam hidup.

Argentina, Messi, dan orang-orang sukses telah memulai dan mengajarkan nilai penting ini. Kegagalan merupakan hal yang wajar dan amat manusiawi. Namun demikian, berupaya untuk bangkit merupakan hal yang mutlak perlu untuk meraih cita-cita kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun