Mohon tunggu...
Andreas Neke
Andreas Neke Mohon Tunggu... Guru - Pegiat media sosial

Andreas Neke lahir di Sobo (Mangulewa) pada 08/03/80. Pendidikan Dasar di SDI Waruwaja. Pendidikan Menengah di SMPN 2 Bajawa dan SMAN Bajawa. Selanjutnya ke Seminari KPA St. Paulus Mataloko (2 tahun) , dan Pendidikan Calon Imam Kapusin (OFM Cap) di Sibolga (1 tahun), Parapat (1 tahun) , Nias (1 tahun), STFT St. Yohanes Pematangsiantar (4 tahun), TOP di Paroki St. Fransiskus Xaverius Ndondo (10 bulan), serta Pasca Sarjana (2 tahun). Pernah mengajar di SMA St. Clemens Boawae (2010-2017). Saat ini mengajar di SMK Sanjaya Bajawa. Aktif menulis opini di HU Flores Pos. Sudah menulis 2 buah buku yang berjudul REMAJA DAN PERGUMULAN JATI DIRINYA dan IMAN YANG MEMBUMI. Tinggal di Padhawoli, Kel. Trikora, Bajawa, Flores, NTT.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

"Goyang Bento" dan Cita Rasa Ketimuran

6 Juni 2024   07:55 Diperbarui: 6 Juni 2024   07:58 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
andreasneke.blogspot.com.

Akhir-akhir ini sangat viral satu jenis tarian yang oleh kebanyakan orang menyebutnya "goyang bento".

Ini berawal pada suatu kesempatan ketika menghadiri undangan pesta, dan dari tengah keramaian terdengar seseorang meneriaki, "buka lagu bento".

Mendengar teriakan tersebut, memori saya langsung mengarah ke seorang penyanyi tahun 80-an yakni Iwan Fals, karena dari beliaulah saya pertama kali mengenal "lagu bento". Pikir saya selanjutnya, ini pasti lagunya Iwan Fals yang digubah genre musiknya menjadi lebih kekinian.

Pada akhirnya saya sedemikian terkejut karena yang utama dari teriakan tersebut adalah "goyang bento" yang makin viral ini.

Kita tidak dapat menelusuri siapa yang menggagas, atau kapan dan dimana "goyang bento" ini dimulai. Semuanya tidak jelas.

Dilansir dari Media Kupang, (Sabtu, 16/07/2022), yang dikutip dari Okenusra.com, menyebut bahwa "goyang bento" mirip goyang erotis, yang dipertontonkan berbagai kalangan dari umur paruh baya, anak muda, bahkan anak-anak.

Tidak dapat dipungkiri, karena mirip goyang erotis berarti pula mengandung unsur pornoaksi. Goyangannya berawal dari goyangan pinggul kemudian merangkak sambil menggerakan pinggul dengan gaya "pompa", bahkan merangkak sampai ke tanah.

Anehnya, "goyang bento" ini menjadi tontonan menarik. Ada pula yang tertawa, dan yang lainnya menganggapnya sebagai hal yang lucu.

  Dan yang lebih parah lagi adalah ada orang tua yang merasa bangga dan puas kalau anaknya bisa dan mampu mempertontonkan "goyang bento" di hadapan banyak orang, apalagi di tempat-tempat pesta.

Kita sejatinya menyadari bahwasanya tidak semua hal yang lagi trend dan viral adalah baik dan wajar. Demikian halnya dengan "goyang bento" ini. "Goyang bento" sangat tidak sesuai dengan budaya dan tradisi ketimuran kita. Pada tempat yang sama, "goyang bento" juga sangat tidak etis, apalagi dilakukan oleh seorang perempuan dan dipertontonkan di hadapan banyak orang.

Mari kita berkomentar........

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun