James Baldwin mengatakan, "Anak-anak memang tak pernah bagus mendengarkan orang tua, namun anak tidak pernah gagal untuk meniru orang tua mereka".
Kata-kata ini benar adanya bila kita sebagai orang tua merujuk pada proses pendidikan anak. Anak-anak memang sukar untuk mendengarkan orang tua dengan baik, tetapi pada kenyataannya mereka akan dengan tepat dan mudah mengikuti hal-hal yang diperbuat oleh orang tua.
Demikian termasuk dalam hal "marah", atau luapan emosional. Bila orang tua memiliki kecenderungan untuk marah, maka anak-anak juga akan menirukan dan memratekkan marah-marah itu kepada kakak, adik, atau siapa saja dalam proses interaksi sosialnya setiap hari. Maka kiranya perlu untuk membedakan antara "tegas" dan "marah" dalam proses pendidikan anak bagi setiap orang tua.
"Tegas" berada satu tingkat di bawah marah. Tegas adalah proses mendidik, sedangkan marah adalah kecenderungan untuk meluapkan emosi sesaat. Dalam hal ini tegas berarti melaksanakan kesepakatan tanpa kompromi. Ketegasan erat kaitannya dengan pelaksanaan kesepakatan dan aturan yang telah disepakati bersama. Maka kecenderungannya jika belum ada kesepakatan dan aturan antara orang tua dan anak, adalah kemarahan.
Ciri mendasar yang membedakan ketegasan dan kemarahan adalah "penyesalan" setelahnya. Jika kita kemudian menyesal setelahnya berarti kita marah atau out of control. Sedangkan perealisasian ketegasan itu tanpa ada penyesalan karena yang dilakukan adalah perwujudan komitmen atas kesepakatan bersama yang telah dibuat.
Dari uraian sederhana ini, para orang tua dianjurkan untuk melihat kembali proses pendidikan anak, jika lebih suka marah-marah itu artinya belum ada konsensus bersama antara orang tua dan anak.Â
Menurut hemat saya, perwujudan ketegasan merupakan keharusan untuk melatih kedisiplinan dan tanggungjawab, sedangkan kemarahan ibarat "senjata makan tuan"
, alias rasa sakitnya akan kembali ke orang tua dan berdampak buruk bagi perkembangan emosional anak.Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H