Mohon tunggu...
Andreas Neke
Andreas Neke Mohon Tunggu... Guru - Pegiat media sosial

Andreas Neke lahir di Sobo (Mangulewa) pada 08/03/80. Pendidikan Dasar di SDI Waruwaja. Pendidikan Menengah di SMPN 2 Bajawa dan SMAN Bajawa. Selanjutnya ke Seminari KPA St. Paulus Mataloko (2 tahun) , dan Pendidikan Calon Imam Kapusin (OFM Cap) di Sibolga (1 tahun), Parapat (1 tahun) , Nias (1 tahun), STFT St. Yohanes Pematangsiantar (4 tahun), TOP di Paroki St. Fransiskus Xaverius Ndondo (10 bulan), serta Pasca Sarjana (2 tahun). Pernah mengajar di SMA St. Clemens Boawae (2010-2017). Saat ini mengajar di SMK Sanjaya Bajawa. Aktif menulis opini di HU Flores Pos. Sudah menulis 2 buah buku yang berjudul REMAJA DAN PERGUMULAN JATI DIRINYA dan IMAN YANG MEMBUMI. Tinggal di Padhawoli, Kel. Trikora, Bajawa, Flores, NTT.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Koalisi dan Oposisi yang Sehat

16 Mei 2024   09:06 Diperbarui: 17 Mei 2024   10:09 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam dunia politik, kita sudah teramat sering mendengar kata "koalisi" dan "oposisi". Dua kata ini amat kencang terdengar, terlebih-lebih sebelum dan sesudah pemilahan calon presiden dan wakil presiden, maupun sebelum dan sesudah pemilihan kepala daerah.

Demikian halnya seperti yang sedang terjadi sekarang, ketika sebelum pemilihan calon presiden dan wakil presiden, juga setelah Prabowo-Gibran sah secara konstitusional terpilih sebagai calon presiden dan wakil presiden, yang tinggal menunggu pelantikkannya, yang menurut Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022 dan Peraturan KPU Nomor 5 Tahun 2024 disebutkan bahwa pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih melalui Pemilu 2024 akan dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober 2024.

Menarik menyimak dan mengikuti dinamika politik yang sedang terjadi. Ini lebih menarik lagi, manakala parpol-parpol yang sebelumnya berstatus oposisi perlahan-lahan merapat menjadi koalisi bersama parpol pemenang pemilihan calon presiden dan wakil presiden.

Koalisi dan Oposisi

Terminologi Koalisi berasal dari kata Latin coalitio , yang berarti "tumbuh bersama", yang dalam kata benda berarti penyatuan berbagai hal menjadi satu tubuh atau bentuk atau kelompok; tumbuhnya bagian-bagian secara bersama-sama.

KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), menjelaskan  istilah "koalisi" ini berarti 'kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen'.

Dengannya dapat dipahami bahwa penggunaan istilah "koalisi" dalam bidang politik merujuk pada sebuah strategi khusus guna meraih kedudukan dalam pemerintahan.

Andrew Heywood mengutarakan bahwa koalisi adalah penggabungan sekelompok partai politik yang berkompetisi, secara bersama-sama memiliki persepsi tentang kepentingan, atau dalam menghadapi ancaman serta dalam penggalangan energi kolektif.

Sedangkan Shively menjelaskan bahwa koalisi merupakan gabungan antara beberapa kelompok untuk mengendalikan dan menghimpun kekuasaan, sehingga kepentingan pihak-pihak yang berkaitan tersebut dapat terakomodasi.

Pada akhirnya koalisi dapat juga dipahami sebagai bentuk persetujuan secara formal yang memiliki kontrak bersama di antara dua partai politik atau lebih, guna menjamin kekuasaan pemerintah atas dasar adanya suara dari mayoritas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun