Setelah merenungkannya selama beberapa saat, saya menyadari bahwa waktu malam adalah waktu yang pas bagi para mahasiswa untuk saling bertukar pikiran. Hal tersebut bisa terjadi karena malam hari di Cintaratu rupanya memang memiliki suasana yang sangat nyaman karena terhindar dari kebisingan, terutama karena warga sekitar memang sudah menyelesaikan pekerjaannya dan sebagian besar dari mereka sudah berada di rumah.Â
Alhasil, suasana tenang yang muncul membuat kegiatan diskusi yang dilakukan mampu berjalan dengan optimal dan tanpa gangguan apapun. Bahkan lebih jauh lagi, berbagai tempat seperti warung kopi, cafe, dan beberapa tempat makan memang memiliki jam operasional yang sangat ideal untuk digunakan oleh mahasiswa, terutama bagi mahasiswa senggang yang bisa menikmati malam setelah menyelesaikan kehidupan perkuliahan dari pagi sampai sore hari.
Mahasiswa dan Adaptasi
"Adapt or perish, now as ever, is nature's inexorable imperative"- Herbert George Wells.Â
Rasa-rasanya kutipan dari novelis dan wartawan berkebangsaan Inggris tersebut patut dijadikan bahan bakar untuk semakin membakar semangat para mahasiswa dalam hal beradaptasi dengan situasi disini. Meskipun banyak orang yang datang dari tempat yang lebih maju, agaknya tidak layak juga jika kekurangan fasilitas dijadikan alasan untuk mundur dan berhenti begitu saja. Karena pada dasarnya, akar permasalahan yang membuat banyak orang mundur bukanlah faktor eksternal, melainkan kemurnian motivasi untuk hadir dan berkontribusi disini.Â
Jika ia memang memiliki kesungguhan untuk menuntut ilmu, seharusnya apapun yang terjadi langkahnya tidak akan pernah terhenti dan dengan sendirinya akan berusaha melakukan adaptasi. Hal tersebut selaras dengan kutipan di atas, yang mengatakan bahwa beradaptasi adalah hukum alam yang tak bisa dihindari. Maka jika seorang mahasiswa tidak memiliki kemampuan dan kemauan yang cukup untuk beradaptasi, serta dengan terburu-buru memutuskan untuk mundur dan berhenti, pada akhirnya ia akan "dihantui" oleh permasalahan yang sama selama ia melangkah di kehidupan ini.Â
Hal tersebut bisa terjadi karena pada dasarnya masalah yang dihindari sekarang bukan berarti akan menghilang dari kehidupan. Justru sebaliknya, masalah tersebut akan terasa semakin memberatkan langkah karena tidak adanya proses menerima, menganalisis, dan menyelesaikan masalaah. Maka dari itu, saya berharap bahwa tulisan ini mampu memotivasi mahasiswa untuk memiliki kemauan dan kemampuan dalam hal memupuk semangat beradaptasi, agar pada akhirnya memiliki ketangguhan yang cukup untuk menghadapi kerasnya dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H