Mohon tunggu...
Andreanni
Andreanni Mohon Tunggu... Penulis - Writer

The Curious Social Writer

Selanjutnya

Tutup

Diary

"Kelemahan Saya" Introvert

25 Januari 2023   14:45 Diperbarui: 25 Januari 2023   14:58 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Siapa nih yang bakal protes dengan judulnya? Tenang... saya juga introvert dan saya juga ga setuju dengan kalimat itu.

Artikel ini saya tulis karena saya tergelitik dengan sebuah lamaran yang saya baca. Kebetulan saat membuka buka lamaran kerja yang saya terima, salah satu isian di form pelamar di perusahaan kami adalah "Kelemahan Saya". Seorang pelamar menarik perhatian saya karena di kolom ini ia menuliskan kelemahannya adalah "Introvert".

Mmmhh... bagi yang telah mengetahui betapa nikmatnya hidup sebagai seorang introvert tentu ga akan setuju dengan mengkategorikan Introvert sebagai sebuah kelemahan.

Perlu ga sih kita masih bahas bahwa banyak banget tokoh-tokoh terkenal dan sukses luar biasa yang bahkan kadang (karena saya kelompok introvert jadi lebih narsis dengan ini) lebih outstanding dari yang lain :D :D seperti contohnya 

  • #1 Albert Einstein.
  • #2 Warren Buffet.
  • #3 Bill Gates.
  • #4 J.K. Rowling.
  • #5 Michael Jordan.
  • #6 Elon Musk.

dan masih banyak lagi sih...

Dan tentu saja sejak awal saya menyadari saya adalah seorang introvert, saya tidak pernah merasakan hal tersebut sebagai sebuah kelemahan. Tentang bahwa menjadi introvert membuat saya harus ekstra untuk melakukan hal-hal yang sifat nya bersosial, itu betul, sama seperti orang lain juga memiliki hal-hal yang cenderung lebih sulit mereka miliki dibandingkan hal lainnya. Tapi itu lebih ke "skill" yang perlu di asah.

Selama ini menjadi seorang introvert saya merasa memiliki dunia saya sendiri. Dan beruntungnya kita yang memiliki "dunia kita sendiri" kita tidak terlalu banyak bergantung dengan dunia di luar sana. We make our own happiness, we make our own happy times, we don't really need other people that much that make our day (dari hasil riset memperlihatkan tetap interoverts membutuhkan hubungan sosial, kadang mereka bosan juga dan membutuhkan relasi, tapi tidak sebanyak ekstroverts).

Dan salah satu AHA moment saya sebagai seorang introvert adalah setelah membaca sebuah buku yang super bagus dan super recommend untuk dibaca orang-orang interovert: The Secret Lives of Introverts by Jenn Granneman. Sebelum baca buku ini gw ga terlalu gimana banget dengan ke-introvert-an gw, tapi setelah baca buku ini, gw semakin menyukai diri gw more than before... agak sulit dijelaskan kenapanya.. so kalo kalian adalah seorang introvert, baca buku ini dulu aja... nanti share how this book impacts you (or not :D)

 So... buat yang ngelamar tadi, mmh.. apakah gw perlu beliin buku ini buat dia ya? Tapi lucunya, setelah gw liat hasil tes dia yang lain (MBTI) memperlihatkan bahwa dia adalah E (Ekstrovert) nah lho?????!!?! :D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun