Mohon tunggu...
Andreanni
Andreanni Mohon Tunggu... Penulis - Writer

The Curious Social Writer

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Ketidakadilan Gender" Mungkinkah Hilang dari Keseharian Orang Indonesia?

25 Januari 2023   13:30 Diperbarui: 25 Januari 2023   13:39 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Terlihat wajah bos gue jutek dan ga ada senyum sama sekali saat menghadapi karyawan baru (rekan kerja gw) yang berjenis kelamin laki-laki. O ya bos gw juga laki-laki ya.

Tapi cukup ekstrim pas gw nengok lagi dan melihat dia tersenyum dengan tim kita juga yang perempuan, dan baru kenal juga.

Sebetulnya ini bukan pertama kali gw liat bos gw seperti itu, dalam keseharian juga karena gw mengelola tim yang cukup campur ada cewek, ada cowok. Dan bos gw punya akses untuk memberikan feedback kepada mereka secara langsung, tanpa sadar koq mulai melihat perbedannya ya. Kalo anak buah cowok melakukan suatu kesalahan, feedback bos gw keras, ga ada senyum, jutek dan ketus. Tapi kalo cewek yang melakukan kesalahan, cenderung emang dia lebih soft, agak jarang gw liat dia ketus sama anak buah cewek.

Sebenernya gw nga ngritik bos gw ya... karena gw merasa ini hal yang menarik untuk di observe, ternyata tanpa sadar masyarakat kita seperti cukup mendarah daging perihal hal ini. At least mungkin sebagian ya, baik yang menyadarinya atau yang ga menyadarinya (seperti bos gw ini, gw yakin sebenernya dia ga sadar).

Gw sendiri merasa dan berusaha untuk ga ada bedanya ya antara memperlakukan tim cowok dan cewek, tapi gw juga ga tau apakah beneran gw bisa se adil itu atau masih banyak juga bagian yang ga gw sadar mungkin.

Selain bos gw, gua juga liat di masyarakat cukup umum dan ga susah koq kita melihat "perbedaan treatment" ini, misal di public space atau layanan, perempuan cenderung mendapatkan perlakuan khusus yang lebih lembut. Orang-orang cenderung jadi lebih sopan dan behave saat memperlakukan perempuan.

Tapi suka banyak beda angle pendapat ya, bisa dari cowok atau cewek, cewek juga ada yang punya angle bahwa special treatment itu adalah sebuah benefit yang ya udahlah di nikmati aja atau banyak juga yang berpendapat dan ga suka dengan special treatment itu, karena somehow memperlihatkan dan memvalidasi sisi lemah perempuan.

Gimana menurut kalian? mungkin ga sih di Indonesia yang kulturnya (termasuk kultur dalam memisahkan peran perempuan dan laki-laki) yang sangat mendarah daging dan di Asia khususnya memang cenderung lebih kuat dalam hal ini dibandingkan negara-negara Barat.

Apakah di lingkungan kalian masih sangat terlihat? Apakah kalian juga tanpa sadar melakukannya? Is it a good or bad thing?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun