Mohon tunggu...
Andre Risky Ananda
Andre Risky Ananda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa / Wiraswasta

Mencoba lebih baik dari sebelumnya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsumerisme Generasi Z di Era Media Sosial terhadap Labubu

11 November 2024   20:14 Diperbarui: 12 November 2024   09:37 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fenomena Labubu yang mendadak sangat viral ini memuncak saat store Pop Mart terbaru hadir di Jakarta tepatnya di mall Gandaria City. Edisi terbatas boneka elf ini memancing antrean panjang di Pop Mart, Gandaria City, Jakarta Selatan. Ribuan pembeli rela antre sejak dini hari demi mendapatkan boneka yang kini menjadi incaran di seluruh dunia.

 Salah satu pemicu popularitas Labubu di Indonesia adalah unggahan dari idola K-pop Lisa Blackpink pada April 2024. Saat itu, Lisa mengunggah video dirinya di Instagram story-nya sedang memeluk boneka mewah Labubu. Menurut sejumlah pemberitaan, Lisa bahkan terlihat menghiasi tas Kaithe Elena dan Birkin miliknya dengan liontin Labubu.

Para kolektor rela mengantre sejak subuh hingga malam hari. Beberapa kolektor menyatakan kegemarannya pada Labubu karena bentuknya yang sangat lucu dan menggemaskan. Mereka telah mengoleksi blind box dari Pop Mart dan rela war mengincar Labubu bahkan sejak Pop Mart store belum hadir di Indonesia. 

Kehebohan mengantre ini tentu memantik pula kubu yang kontra. Mereka menilai tren Labubu ini terlalu berlebihan. Apalagi melihat mereka yang rela berbondong --- bondong mengantre dari dini hari untuk mendapatkan boneka Labubu yang harganya berkisar antara Rp 300 ribu hingga jutaan.

 Pertanyaannya adalah, apakah pengeluaran ini mencerminkan daya beli yang meningkat di kalangan Gen Z, atau hanya dorongan impulsif akibat tekanan sosial? 

Di satu sisi, fenomena ini membuktikan bahwa anggapan bahwa Gen Z adalah generasi yang 'lemah' secara finansial mungkin tidak sepenuhnya akurat. Faktanya, banyak dari mereka yang rela mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk barang-barang yang mereka anggap penting, meskipun itu hanya untuk memenuhi kebutuhan sosial atau estetika. 

Pada akhirnya, fenomena viral Labubu bukan hanya tentang boneka, tetapi juga tentang bagaimana budaya konsumsi dan sosial media mempengaruhi perilaku generasi muda saat ini. 

Di balik hiruk-pikuk antusiasme memiliki boneka ini, ada pertanyaan lebih dalam tentang apakah Gen Z sedang membentuk pola konsumsi yang berkelanjutan atau justru terjebak dalam siklus konsumerisme yang dikendalikan oleh tren dan tekanan sosial 

DAFTAR PUSTAKA

https://koransulindo.com/labubu-cerminan-konsumerisme-generasi-z-di-era-media-sosial/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun