Mohon tunggu...
Andrean Ahmad Kurnia Ramadhan
Andrean Ahmad Kurnia Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama saya Andrean Ahmad Kurnia Ramadhan biasa di panggil Dean. Lahir pada bulan Ramadhan tepatnya di tanggal 17 Oktober 2004. Saya anak pertama dari dua bersaudara. Darah yang melekat pada saya merupakan campuran dari Sumatera yaitu ayah saya dan Jawa dari mama saya. Sekarang saya menetap di daerah BSD bersama keluarga. Saya sedang menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan jurusan Ekonomi Pembangunan. Meski saya adalah seorang yang gap year karena telat setahun memasuki kuliah tetapi semangat saya untuk kuliah sangat lah besar karena saya percaya akan kata-kata “tidak ada kata terlambat untuk belajar, dan lebih baik mencoba daripada tidak sama sekali”.Menurut saya, saya ini orang yang Ambivert. Terkadang saya bisa menpatkan diri menjadi orang yang Ekstrovert tapi di satu sisi saya juga bisa menjadi orang yang Introvert. Dan saya adalah orang yang senang akan hal baru, bahkan jika saya menyenangi suatu hal saya akan menyelam sejauh mungkin untuk mengetahui secara detail. Saya sangat amat suka musik dan mendengarkan musik adalah hobi saya. Hampir semua genre musik saya dengar mulai dari rock, metal, jazz, hip-hop, alternative, sampai dangdut bahkan koplo pun saya dengar. Band favorit saya dari luar negeri seperti Queen, Radiohead, Oasis, The Smiths, Green Day, The Cure, dan masih banyak. Kalau band atau penyanyi favorit saya di dalam negeri seperti Dewa19, Enau, Chrisye, Ebiet G.Ade, Pance Pondaag, Pidi Baiq, Guyon Waton, JKT48, dan masih banyak juga. Selera musik saya mungkin kebanyakan adalah band atau penyanyi di era 90an, karena saya memang suka akan hal yang berbau vintage. Seperti koleksi kaset pita di kamar saya yang sudah menumpuk banyak dan ada beberapa kaos merchandise official dari beberapa band di tahun 90an.

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film Milea: Suara dari Dilan

15 September 2023   15:09 Diperbarui: 15 September 2023   15:13 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Milea : Suara Dari Dilan
 
Film Indonesia "Milea: Suara dari Dilan" merupakan film yang menghadirkan nostalgia yang intens bagi banyak penontonnya. Dirilis pada tahun 2020, film ini merupakan sekuel dari "Dilan 1990" yang juga sangat populer. Dalam deskripsi ini saya akan membahas film "Milea: Suara dari Dilan"  merinci cerita, karakter, tema dan dampaknya terhadap dunia perfilman Indonesia.
 
Sejarah dan latar belakang:

    Film "Milea: Suara dari Dilan" menceritakan kelanjutan kisah cinta  Dilan dan Milea. Ceritanya masih mengambil setting di Bandung pada tahun 1990-an, sama seperti film sebelumnya. Milea yang diperankan  Vanesha Prescilla pindah ke Jakarta setelah berpisah dengan Dilan yang diperankan  Iqbaal Ramadhan. Namun takdir mempertemukan mereka kembali saat Milea kembali ke Bandung untuk menghadiri pernikahan sahabatnya.

 
    Film ini membawa penontonnya dalam perjalanan nostalgia menyusuri jalan kenangan dengan memperkenalkan unsur-unsur era 90-an, seperti pakaian, musik, dan budaya pop. Tak hanya terasa realistis, namun juga membuat penonton yang tumbuh di era tersebut  merasa lekat dengan cerita ini.
 
Tokoh utama:
    Salah satu yang menjadi daya tarik film ini adalah pemeran utama Dilan dan Milea. Iqbaal Ramadhan dan Vanesha Prescilla menampilkan penampilan yang kuat dan memikat untuk menghidupkan karakter tersebut. Dilan tetap menjadi karakter yang bersemangat, berani, dan menyenangkan, sedangkan Milea adalah kombinasi kecerdasan, keanggunan, dan ketabahan.
 
    Karakter pendukung juga berperan penting dalam film ini, termasuk teman-teman Dilan dan Milea serta keluarganya. Mereka menambahkan lapisan tambahan pada cerita dan menunjukkan dinamika hubungan antara individu yang berbeda.
 
Topik utama:
    Film ini mengeksplorasi tema cinta, persahabatan, kedewasaan, dan nostalgia. Cinta antara Dilan dan Milea tetap menjadi inti cerita, dengan segala kebahagiaan, konflik, dan pengorbanan yang menyertainya. Persahabatan yang kuat antara Dilan dan teman-temannya juga menjadi inti cerita, menunjukkan  pentingnya memiliki orang-orang yang mendukung kami selama ini.
 
    Pengembangan karakter juga menjadi tema sentral  film ini. Pemirsa dapat melihat bagaimana Dilan dan Milea mengalami perubahan dan pertumbuhan sebagai individu seiring berjalannya waktu. Hal ini memberikan pesan bahwa kehidupan bergerak maju dan perubahan adalah bagian alami dari pengalaman manusia.  
 
Pengaruh dan dampak:
    Milea:Suara dari Dilan" bukan hanya  sekuel yang sangat dinantikan tetapi juga film yang sukses secara komersial. Hal ini menjadi sebuah terobosan di dunia perfilman Indonesia dan menarik perhatian banyak penonton, khususnya generasi muda.
 
    Film ini juga memberikan dampak positif dalam merangsang minat terhadap film Indonesia. Banyaknya penonton yang merasa terhubung dengan cerita dan karakternya, sehingga memotivasi mereka untuk lebih mendukung produksi film dalam negeri. Selain itu, film ini juga menginspirasi banyak remaja dengan pesan kuatnya tentang cinta, persahabatan, dan kedewasaan.
 
Kesimpulan:
    Milea: Suara dari Dilan" merupakan film yang menghidupkan kembali nostalgia tahun 90an dengan kisah cinta yang kuat dan karakter yang menarik. Dalam esai ini, kami mengeksplorasi cerita, karakter, tema, dan dampak film ini dalam dunia perfilman Indonesia. Dengan pesan-pesan tentang cinta, persahabatan, kedewasaan dan nostalgia, film ini meninggalkan jejak yang kuat di perfilman Indonesia dan tetap menjadi salah satu film favorit banyak orang.
 
    terimakasih kepada pidi baiq yang sudah menggarap novel ini menjadi sebuah film yang luar biasa
 
Opini Saya:
    film ini mengajarkan bahwa perpisahan tidak harus selalu disedihkan karna kata kata yang melekat adalah "jangan bersedih ketika berpisah tetapi berbahagialah karna kita permah ada"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun