Kota Jakarta merupakan salah satu daerah dengan peninggalan-peninggalan masa lampau yang menjadi daya tarik bagi para pencinta sejarah. Jakarta juga memiliki sederet museum dengan berbagai macam barang bersejarah yang menarik untuk di kunjungi bagi anak-anak dan orang dewasa. Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, termasuk wilayah yang terdapat banyak museum.
Salah satu museum yang terdapat di Kota Tua adalah Museum Bank Indonesia (MUBI). Lokasi museum tersebut berada di Jalan Pintu Besar Utara No.3, RT.4/RW.6, Pinangsia, Kec. Taman Sari, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Untuk desain interior Museum Bank Indonesia terbilang menarik. Museum ini juga sudah menggunakan teknologi modern, sehingga dapat memanjakan para pengunjungnya. Terdapat display elektronik, diorama, serta ruang teater di Museum Bank Indonesia. Fasilitas itu sengaja di hadirkan supaya pengunjung merasa nyaman dan betah berada di dalam museum tersebut.
Yang mendirikan Museum ini awalnya milik Belanda yang sebelumnya digunakan oleh De Javasche Bank, gedung ini mempunyai nilai sejarah yang sangat tinggi. Kemudian pada tahun 1993 di nasionalisasi kan menjadi milik Indonesia. Pemerintah telah menetapkan bangunan tersebut sebagai bangunan cagar budaya sesuai SK Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.475 tahun 1993.
Benda terpenting yang ada di dalam Museum ini adalah koleksi uang-uang kuno yang ada di dalam ruangan numismatik. Didalam ruangan numismatik tidak hanya ada koleksi uang-uang kuno saja, disana juga terdapat dokumen bersejarah BI yang bernilai sejarah dalam perjalanan bank sentral Indonesia.
Untuk proses pencetakan uangnya sendiri museum Bank Indonesia biasanya melakukan printing atau pencetakan menggunakan mesin pencetakan uang, tapi dilakukan di peruri jadi museum bank indonesia hanya memberikan arahan untuk peruri agar mencetakkan sejumlah uang, kemudian peruri menyebarkan ke seluruh kantor perwakilan bank indonesia di seluruh daerah dari sabang sampai Merauke.
Di era sekarang ini banyak sekali anak-anak maupun remaja yang tidak tertarik untuk datang ke tempat-tempat yang bersejarah seperti museum, mereka lebih tertarik dengan bermain game dan social media. Karena mereka menggangap belajar sejarah itu membosankan.
Apakah setelah kalian melihat artikel ini berminat untuk mengunjungi Museum Bank Indonesia?