Kenaikan harga bahan bangunan seperti besi yang sudah mencapai Rp8.000/kilo dari sebelumnya Rp7.000/kilo, semen dari sekitar Rp55.000 /sak menjadi Rp60.000/sak dan beberapa bahan bangunan utama lainnya, membuat harga rumah-pun bergerak naik.
Parahnya lagi, kondisi ini terjadi hampir diseluruh daerah Indonesia. Bahkan seperti di Sumatra Utara, bukan hanya sekedar mahal, namunbahan bangunan besi sulit didapatkan, karena pasokannya memang sedikit. Kondisi ini jelas akan mengganggu bisnis properti di kawasan tersebut. Bahkan juga bisa jadi pemicu kenaikan harga unit properti, seperti rumah dan lainnya.
Ketua DPD REI Sumut, Tomi Wistan mengatakan, Keluhan soal kelangkaan besi dan naiknya harga material bahan bangunan sudah kita terima dari anggotapengembang yang tergabung di REI Sumut. “Tentunya ini akan mengancam kelangsungan berbagai proyek termasuk kemungkinan bisa memicu harga rumah naik," imbuh Tomi.
Mandeknya pembangunan dan juga naiknya harga rumah mungkin saja akan terjadi. Tak hanya di Medan, daerah lain juga merasakan hal yang sama. Karena, material besi merupakan bahan bangunan dasar yang tak bisa digantikan dengan material apapun, begitu pun dengan semen. Nah, masalah seperti ini kerap terjadi dan tentunya sangat mengkhawatirkan.
Dan sungguh ironis, di saat pemerintah terus gencar dengan program pembangunan perumahan untuk rakyat melalui beberapa programnya. Di sisi lain pemerintah lupa menjaga ritme yang ada dengan tak adanya support atau menjaga kondisi harga material. Sudah seharusnya pemerintah menjaga kestabilan harga bahan material untuk mempertahankan pertumbuhan sektor properti, tentunya rumah murah untuk rakyat.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, indeks harga perdagangan besar atau IHPB bahan bangunan pada bulan April 2012 mengalami kenaikan 0,61% jika dibandingkan bulan sebelumnya, yakni dari 205,47 pada Maret 2012 menjadi 206,72. Kelompok bahan bangunan yang mengalami kenaikan harga selama April 2012 itu meliputi besi dan baja dasar 0,99%, aspal 0,85%, semen 0,83%, bahan bangunan dari logam 0,64%, dan barang galian segala jenis 0,57%.mhsyah
Sumber: Propertykita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H