Mohon tunggu...
Allea Andrea
Allea Andrea Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Its all about Properti !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Universitas Pancasila Tawarkan Teknologi Pengolahan Sampah

14 Februari 2012   04:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:41 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu persoalan klasik yang di hadapi kota-kota besar di Indonesia, khususnya DKI Jakarta adalah masalah sampah. Diperkirakan, dalam satu hari perumahan-perumahan yang ada di Jakarta, setidaknya menghasilkan sekitar 90 ton sampah. “Kondisi ini sangat mencemaskan, dan perlu penanganan khusus terhadap sampah-sampah tersebut,” ujar A.Anton, Guru Besar Teknik Mesin Universitas Pancasila, kepada wartawan Minggu, (12/02), di Jakarta. Pada kesempatan itu, Anton juga menawarkan teknologi reduce, recyle, dan reuse (3R) sampah bagi pengembang kawasan perumahan maupun pengembang kawasan komersial untuk mengurangi beban pembuangan sampah di kawasan yang mereka kembangkan. “Beberapa waktu lalu, kami juga sudah menyampaikan ke Pemprov DKI Jakarta, dan rencananya dalam waktu dekat ini, teknologi yang berbasis pembakaran yang ramah lingkungan ini akan kami tawarkan juga ke para pengembang yang menghadapi persoalan sampah,”terang Anton. Sementara itu, Pemprov DKI sendiri beberapa waktu lalu juga telah meminta pengembang kompleks perumahan di Jakarta untuk mandiri dalam mengelola sampah agar sampah yang dihasilkan dalam jumlah yang sangat besar tersebut bisa teratasi dan tidak perlu menumpuk di tempat pembuangan sampah terakhir (TPST). Aturan pengelolaan sampah mandiri tersebut sedang disiapkan Pemprov DKI yang rencananya akan diberlakukan pada 2012 ini dengan sistem insentif dan disinsentif. Lebih lanjut Anton mengungkapkan, teknologi yang dikembangkan Fakultas Teknik Mesin Unversitas Pancasila ini  memang masih dalam ukuran kecil, yakni hanya bisa menampung sekitar 50-60 kg sampah perhari. “Namun diharapakan masing-masing RT diperumahan di DKI Jakarta memiliki teknologi pembakaran sampah ini. Dengan demikian, persoalan sampah di DKI akan bisa diminimalisir,” papar Anton yang juga Anggota Deawan Penasehat Alumni Teknik Universitas Pancasila ini. Ia pun menjelaskan, teknologi pembakaran tersebut menggunakan cerobong batu tahan api yang bisa menekan dampak pemcemaran udara oleh asap dari pembakaran sehingga ramah terhadap lingkungan. ZAL Sumber: Propertykita

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun