Seringkali hal yang mudah kita remehkan adalah mengenai literasi. Di mana pada era globalisasi ini semua berjalan dengan cepat tentunya dengan bantuan dari teknologi yang mudah diakses, terutama dalam dunia literasi. Masyarakat sekarang cenderung lebih mudah untuk mengakses dan menyimpulkan suatu informasi khususnya di sosial media dengan begitu cepat. Salah satu tantangan terbesar dalam era sekarang adalah meningkatkan kemampuan dan keinginan masyarakat Indonesia dalam literasi.
Bentuk literasi tidak hanya seperti membaca buku secara fisik, namun dapat berupa artikel online, film, bahkan lirik lagu juga. Namun sebenarnya apa sih yang menghambat masyarakat khususnya anak muda dalam mengembangkan kemampuan literasinya?
Sebagai seorang yang gemar membaca sejak SMP, tentu saja minat baca ku tidak langsung terkumpul begitu saja. Yang perlu digaris bawahi adalah, temukan apa yang kamu gemari. Ketika kamu sudah menemukan suatu hal yang menarik perhatianmu, mulai cari literatur yang menyesuaikan. Tanpa disadari, kamu akan turut menggali literatur-literatur yang berada di luar zona nyamanmu.
Era globalisasi berjalan dengan sangat kencang, bahkan tanpa disadari sosial media mulai menyita waktu anak-anak muda dalam banyak hal, khususnya literasi. Dan disinilah tantangan sebenarnya, yaitu mempertahankan minat literasi pada dunia digital. Adanya pemakaian aplikasi TikTok yang hampir digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia, membuat masyarakat untuk terbiasa dengan adanya fast information. Dimana hal tersebut membiasakan masyarakat untuk mengelola dan menyerap informasi hanya dengan beberapa detik saja. Tentu hal tersebut sangat efektif dan efisien, namun hal itulah yang juga dapat menurunkan kemampuan anak muda dalam literasi.
Secara singkat saja, yuk majukan minat literasi demi Indonesia Emas 2045, karena semua dimulai dari diri masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H