Mohon tunggu...
Andrea Halim
Andrea Halim Mohon Tunggu... Lainnya - Faculty Head, Learning Program Development and Quality Assurance at FWD Insurance

Seseorang yang passionate dan sudah bekerja 10 tahun di bidang people development. Satu kutipan favorit saya: Docendo Discimus (By Teaching, We Learn). Karena itu tulisan-tulisan saya akan berisi opini, insight, pengalaman, dan pelajaran hidup yang saya dapat di bidang People Development. Semoga bermanfaat untuk teman-teman semua!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengasah Kemampuan Berpikir Kritis Lewat Pertanyaan

13 Desember 2022   15:55 Diperbarui: 13 Desember 2022   16:08 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai seorang pengajar, membuat pertanyaan bukanlah hal asing bagi kita. Pertanyaan dalam pembelajaran sering kita gunakan salah satunya untuk mengukur keberhasilan proses pembelajaran. Namun ternyata penggunaan pertanyaan tidak hanya bermanfaat untuk kita sebagai pengajar, tapi juga bisa bermanfaat bagi si pembelajar. Salah satu manfaatnya adalah melatih kemampuan berpikir kritis.

Sayangnya perkara membuat pertanyaan bukanlah hal mudah. Maklum, sejak kecil kita banyak dilatih untuk meningkatkan Public Speaking and Communication Skills, dan jarang sekali kita dilatih Questioning and Listening Skills. Jika kita googling saat ini pun, jarang ada pelatihan untuk membuat pertanyaan, apalagi pertanyaan yang dapat melatih kemampuan berpikir kritis. Lantas, bagaimanakah sebaiknya pertanyaan yang dapat melatih kemampuan berpikir kritis itu?

Jawabannya ada pada Bloom Taxonomy, yang terbagi menjadi Low Order Thinking Skills (LOTS) dan High Order Thinking Skills (HOTS). Pertanyaan yang mampu melatih kemampuan berpikir kritis ada pada ranah HOTS dan sering disebut juga Higher Order Questions (HOQ). HOQ memiliki 3 ranah kognitif, yaitu: Analyse, Evaluate, dan Create. Berikut adalah contoh penggunaannya.

  • Analyse - Jawaban dari pertanyaan tipe ini membutuhkan kemampuan menggabungkan berbagai macam informasi menjadi suatu kesatuan informasi lain. Contohnya: "Mengapa penangkaran Panda harus berada di dataran tinggi?"
  • Evaluate - Jawaban dari pertanyaan tipe ini membutuhkan kemampuan penilaian berdasarkan kriteria atau standar tertentu. Contohnya: "Apakah kemampuan menggambar akan tergantikan oleh AI? Mengapa?"
  • Create - Jawaban dari pertanyaan tipe ini membutuhkan kemampuan membuat ide, solusi, atau produk baru. Contohnya: "Menurutmu, apa solusi kreatif terhadap perilaku menyontek ketika ujian online?" 

Jadi sampai di sini, bagaimana rencana kita dalam mempraktikkan HOQ ke dalam kelas kita masing-masing? Ayo Share di kolom komentar!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun