Mohon tunggu...
Andrea Halim
Andrea Halim Mohon Tunggu... Lainnya - Faculty Head, Learning Program Development and Quality Assurance at FWD Insurance

Seseorang yang passionate dan sudah bekerja 10 tahun di bidang people development. Satu kutipan favorit saya: Docendo Discimus (By Teaching, We Learn). Karena itu tulisan-tulisan saya akan berisi opini, insight, pengalaman, dan pelajaran hidup yang saya dapat di bidang People Development. Semoga bermanfaat untuk teman-teman semua!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Behaviorism Theory - Tepatkah Kita Memberikan Reward?

5 September 2022   14:44 Diperbarui: 5 September 2022   14:46 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by rawpixel.com

Bagi orang yang tertarik dengan perilaku manusia, pasti sudah tidak asing dengan Behaviorism Theory. Salah satunya menurut Skinner, yang singkatnya, mengatakan bahwa Reward/Positive Reinforcement dapat membentuk Correct Behavior. Namun, tepatkah kita memberikan Reward?

Satu cerita menarik tentang Reward pernah terjadi di India. Di masa penjajahan Pemerintahaan Inggris, terjadi ledakan populasi ular kobra. Pemerintah lalu mengeluarkan kebijakan berupa pemberian insentif bagi yang menyerahkan bangkai kobra. Lambat laun, warga menyadari bahwa menangkap kobra liar cukup sulit. Ada yang lebih mudah, yaitu beternak! Pemerintah yang akhirnya mengetahui trik ini menghentikan pemberian insentif. Sehingga akibatnya warga melepas semua ularnya. Akhirnya? Kobra malah lebih banyak dari sebelumnya. Peristiwa ini dikenal dengan Cobra Effect. Apakah Anda pernah mengalami hal serupa?

Apakah Reward dapat membentuk Wrong Behavior? Tidak! Reward tetap membentuk Correct Behavior. Jika ditelisik, sebenarnya Pemerintah Inggris berhasil membentuk Correct Behavior, yaitu "menyerahkan bangkai kobra". Permasalahannya adalah Pemerintah tidak mengantisipasi Wrong Behavior yang bisa terpicu, yaitu "beternak kobra".

Karena itu, ketika ingin mendesain Reward, kita harus mempertimbangkan Wrong Behavior yang bisa terpicu. Salah satu tips yang mungkin bisa berguna adalah: Reward the process, not the result. Dalam dunia Pendidikan misalnya, berikanlah Positive Reinforcement bagi proses pembelajaran anak. Bukan dari nilainya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun