Bagi orang yang tertarik dengan perilaku manusia, pasti sudah tidak asing dengan Behaviorism Theory. Salah satunya menurut Skinner, yang singkatnya, mengatakan bahwa Reward/Positive Reinforcement dapat membentuk Correct Behavior. Namun, tepatkah kita memberikan Reward?
Satu cerita menarik tentang Reward pernah terjadi di India. Di masa penjajahan Pemerintahaan Inggris, terjadi ledakan populasi ular kobra. Pemerintah lalu mengeluarkan kebijakan berupa pemberian insentif bagi yang menyerahkan bangkai kobra. Lambat laun, warga menyadari bahwa menangkap kobra liar cukup sulit. Ada yang lebih mudah, yaitu beternak! Pemerintah yang akhirnya mengetahui trik ini menghentikan pemberian insentif. Sehingga akibatnya warga melepas semua ularnya. Akhirnya? Kobra malah lebih banyak dari sebelumnya. Peristiwa ini dikenal dengan Cobra Effect. Apakah Anda pernah mengalami hal serupa?
Apakah Reward dapat membentuk Wrong Behavior? Tidak! Reward tetap membentuk Correct Behavior. Jika ditelisik, sebenarnya Pemerintah Inggris berhasil membentuk Correct Behavior, yaitu "menyerahkan bangkai kobra". Permasalahannya adalah Pemerintah tidak mengantisipasi Wrong Behavior yang bisa terpicu, yaitu "beternak kobra".
Karena itu, ketika ingin mendesain Reward, kita harus mempertimbangkan Wrong Behavior yang bisa terpicu. Salah satu tips yang mungkin bisa berguna adalah: Reward the process, not the result. Dalam dunia Pendidikan misalnya, berikanlah Positive Reinforcement bagi proses pembelajaran anak. Bukan dari nilainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H