Satu...Dua...Satu...Dua...Satu..Dua...
Ini foto saya sedang berolah raga di terik matahari, memperagakan "double cover" untuk pertahanan dari pukulan lawan ala petinju .
ternyata posisi saya salah. Tangan tidak seperti itu dalam teorinya.
Tapi, ada yang mematahkan gaya bertinju yang sudah ada. Menurutnya semua orang itu berbakat bertinju. Hanya saja caranya berbeda. Semua mempunyai potensi yang harus dikembangkan dalam bertinju.
tidak dapat dilatih dengan gaya tinju yang baku karena malah akan mematikan potensinya.
Ai, ai siapa diaaaaa....
ternyata dia adalah Cus D'Amato. Guru dari Mike Tyson.
Saat manajer tinju melatih petinjunya dengan cara "seperti ini lho memukul yang benar" ...."seperti ini lho menangkis yang benar"..."seperti ini lho gerakan kaki yang benar."
Tidak demikian dengan Cus D'Amato.
Dia hanya berbicara, "Coba peragakan cara memukulmu, perlihatkan cara kamu berlari, perlihatkan cara kamu menghindar."
Dari dasar itu setiap petinjunya akan mendapatkan porsi latihan yang berbeda karena potensinya berbeda.
Floyd Patterson, Jos Torre dan terakhir jelas Mike Tyson sang legenda adalah anak didiknya yang menjadi juara.